Dialog dengan Pemimpin

rdk_dmp

Minggu (21/7) Jamaah Shalahuddin (JS) UGM mengadakan acara Dialog Minggu Pagi (DMP). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara Ramadhan di Kampus (RDK) UGM. Dengan tema Indonesia menuju sejahtera, JS mengundang tiga pembicara sekaligus sosok pemimpin. Ketiga pembicara tersebut adalah Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (Ketua Dewan Masjid Indonesia), Herry Zudianto, SE.Akt, MM (Walikota Jogjakarta periode 2001 – 2006 dan 2006 – 2011), Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc (Rektor UGM).

Selain karena dakwah agama Islam dan memberikan warna baru dalam dunia dakwah Islam di UGM, acara ini mempunyai tujuan lain. Tujuan tersebut adalah untuk memfasilitasi masyarakat umum memberikan gambaran tentang pemimpin masa depan Indonesia dari akademisi muslim UGM. Hal ini dikarenakan krisisnya pemimpin masa depan Indonesia.

Sasaran peserta adalah umum, dengan target lima ratus peserta. Persebaran informasi yang telah dilakukan melalui website resmi RDK, baliho, dan media massa. Acara yang direncanakan dimulai dari pukul 08.00 sampai 11.00 WIB ini berlangsung tidak sesuai rencana. Karena padatnya jadwal salah satu pembicara yaitu Jusuf Kalla, menyebabkan acara dimulai kurang dari pukul 08.00 WIB, dan pada pukul 9.30 beliau sudah harus kembali lagi ke DKI Jakarta.

Kegiatan yang telah dipersiapkan sejak akhir bulan Mei ini masih mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut antara lain pembicara yang diundang tidak segera memberikan kepastian dari jauh-jauh hari sebelumnya. Semula, pembicara yang diundang tidak hanya tiga, ada tokoh negara lain. Namun, tokoh negara itu tidak bisa hadir karena tugas kenegaraan yang lebih penting. “Kendala lain yang klasik ala mahasiswa adalah dana.” Ujar Pebtana Yosika Firmana Penanggungjawab DMP.

Kendala lain yang diungkapkan Pebtana, Teknik Kimia 2011, adalah karena persiapan yang kurang begitu matang karena saat itu panitia masih ada yang menjalani Ujian Akhir Semester (UAS) Genap. Semula acara yang direncanakanakan dilangsungkan di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM ini dialihkan di Masjid Kampus (Maskam) UGM, karena gedung GSP sedang direnovasi. “Kalau di GSP kan mungkin lebih banyak peserta yang ikut, soalnya ada juga orang yang tidak begitu familiar dengan masjid untuk datang karena merasa sungkan.” Pungkas Pebtana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.