I-Lecture: Tafsir Al-Mumtahanah/ Mumtahinah ayat 8-9 Ust. Ridwan Hamidi, Lc. (15 Maret 2015 )

DSCN7477Catatan I-Lecture Jama’ah Shalahuddin UGM

Kajian Tafsir Ahad Pagi

Ahad, 15 Maret 2015

 

Tafsir Al-Mumtahanah/ Mumtahinah ayat 8-9

Ust. Ridwan Hamidi, Lc.

 

Ayat 8

 

Terjemahan

(8) Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.

 

Tafsir

Allah tidak melarang kalian berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama

 

Dalam berbuat baik dan berlaku adil kepada orang kafir, ada 2 Sifat sebelumnya:

  1. Tidak memusuhi kalian karena agama
  2. Tidak mengusir kalian dari kampung halaman

Banyak ulama mengatakan bahwa ke-2 sifat ini perlu terkumpul untuk memenuhi syarat berbuat baik dan adil kepada orang kafir.

 

Imam Ahmad meriwayatkan:

(Menceritakan tentang Asma (putri abu bakar) dengan ibunya.)

 

‘Arim memebritahu kami, ‘Abdullah bin al-mubarak memberitahu kami, Mush’ab bin Tsabit memberitahu kami, “amir bin “Abdullah bin az-zubair memberitahu kami, dari ayahnya, ia bercerita:

 

Qutailah (Ibunya Asma) pernah datang menemui puterinya –Asma’ binti Abu Bakar  dengan membawa daging dhabb (ibnu katsir, dhabb = Biawak *mirip namun berbeda) dan minyak samin sebagai hadiah, seorang ia wanita musyrikah (Ketika itu Qutailah Kafir, Asma Muslimah). Maka Asma’ pun menolak pemberiannya, dan tidak memasukkan  ibunya ke rumahnya. Kemudian ‘Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW dan menceritakan kejadian tersebut. Maka Allah pun menurutkan Ayat ke -8 ini. Begitu ayat ini turun, kemudian ‘Aisyah menyampaikan ini ke Asma untuk menerima pemberian ibunya dan mempersilakannya masuk (Ke dalam rumah). (HR. Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim)

kemudian Asma menerima pemberian ibunya dan mempersilakan ibunya masuk ke dalam rumahnya.

 

Dalam riwayat lain: Asma binti abu bakar pernah bercerita “ibuku pernah datang kepadaku sedang ia dalam keadaan musrik pada waktu kaum Quraisy melakukan perdamaian (Hudaibiyyah). Lalu ku katakana: “Ya Rasulullah, sesungguhnya ibuku datang kepadaku dan berharap (dia dapat bertemu dengan ku), apakah aku boleh menyambung hubungan dengannya? Beliau menjawab: “Sambunglah hubungan dengan ibumu “ (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Dengan demikian ada Tuntutan berbuat baik dan adil kepada mereka yang tidak memerangi agama dan mengusir dari kampung halamanmu. Jika dikaitkan dengan ayat 1 dan 2 pada surat yang sama, Menerangkan mengapa tidak boleh berbuat baik kepada kafir karena mereka memusuhimu dalam agama. Maka jika tidak demiikian, kaum muslimin dapat bermuamalah dengan baik kepada mereka, Dan berbuat adil kepada mereka: adil adalah menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya / secara proporsional. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.

 

 

Ayat (9)

 

Terjemahan:

(9) Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka kawanmu orang-orang yang memerangi karena agama dan mengusir kalian dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang yang zalim.

 

Tafsir:

Maksudnya, Allah hanya melarang kalian berteman dengan orang-orang yang telah melancarkan permusuhan terhadap kalian, kemudian mereka memerangi dan mengusir kalian dan bantu membantu untuk mengusir kalian. Allah yang melarang kalian menjadikan mereka sebagai teman, dan bahkan memerintahkan kalian untuk memusuhi mereka. Kemudian Allah mempertegas ancaaman bagi orang-orang yang menjadikan mereka sebagai teman. “…Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang yang zalim.”

 

— Wallahu’alam —

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.