Mendadak Ngaji 19 September 2024 | Ayat-Ayat Ketatanegaraan: Mengurai Konsep Etika Politik di Dalam Al-Qur’an 

 

Ayat-Ayat Ketatanegaraan: Mengurai Konsep Etika Politik di Dalam Al-Qur’an 

Narasumber: Ustadz Talqis Nurdiyanto

Kamis, 19 September 2024

 

          “Etika politik dalam Al-quran merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, apabila dihiraukan maka akan rusak dan hancur dengan sendirinya.”

 

            Pedoman politikus muslim: Al-qur’an sebagai sumber utama ajaran islam memberikan pedoman yang jelas tentang bagaimana seorang pemimpin harus berperilaku dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Ketaqwaan menjadi perisai bagi seorang muslim, yang akan melindunginya dari perbuatan-perbuatan buruk. “Setiap kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dia pimpin.” Setiap kita adalah politikus di kampus, bahkan dalam keluarga pun ada politik.

 

           Politik adalah siapa yang mendapatkan kekuasaan, kapan, dan bagaimana memperoleh kekuasaan. Tidak dibenarkan untuk mencaci-maki pemimpin, bukan berarti seseorang ketika menjadi pemimpin akan terlepas dari perbuatan salah. Bahkan rasulullah seorang pemimpin umat yang maksum saja Allah tegur dengan “abasa watawalla” apalagi kita yang hanya manusia biasa. 

 

            Ketika pemimpin melakukan kesalahan bukan lantas hal tersebut menjadi pembenar kita untuk mencaci-maki pemimpin. Hal ini pernah terjadi di masa Ali bin Abi Thalib ra. Ada seorang dari kaumnya yang menyampaikan, Wahai Ali, mengapa pemerintahan mu tidak sebaik pemerintahan khalifah sebelumnya?. Kemudian Ali menjawab, “Karena dahulu di saat Utsman menjadi khalifah orang yang beliau pimpin adalah orang seperti saya, maka tidak ada masalah yang berarti, sedangkan sekarang saya memimpin orang seperti kamu.”

 

            Berpolitik dengan moral, berpolitik dengan etika dan berpolitik dengan keadaban.  Etika politik dalam al-qur’an tidak hanya terfokus pada kekuasaan formal, tetapi juga pada nila-nilai moral dan keadilan yang harus dijunjung tinggi dalam tindakan politik.

 

Politik untuk kemaslahatan umum:

  1. Politik harus diarahkan untuk memajukan kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi atau golongan tertentu 
  2. Mewujudkan kestabilan politik dan melahirkan kebijakan-kebijakan atas dasar kepentingan umum 

7 Etika dalam berpolitik:

  • Politik dengan Kejujuran

Q.S Al-Ahzab: 70, jangan sampai menimbulkan multi interpretasi, apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang dilakukan. 

Q.S Al-Fath: 18, bagaimana Al-Qur’an memperlihatkan terkait sumpah/janji setia. 

  • Berjanji setia 

Menjaga integritas dan janji setia, berusaha untuk memenuhi/melaksanakan sumpah jabatan. 

  • Musyawarah

Q.S Ali-Imran: 159, “Bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan yang penting”. Rasulullah sering mengajak para shahabat untuk bermusyawarah dalam mengambil keputusan. Seperti dalam perang khandaq, yang mana strategi Salman Al-Farisi yang digunakan. 

  • Kekuasaan (Titipan) Allah SWT

Q.S Ali-Imran: 26, “Engkau berikan kekuasaan kepada siapapun yang Engkau kehendaki). Allah berhak memberikan maupun mengambil kekuasaan dari siapapun. 

  • Keadilan

Q.S An-Nisa’, “Menyampaikan amanah kepada pemiliknya”. Seorang pemimpin harus menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. 

  • Taat dalam kebaikan

Q.S An-Nisa: 59 , “Taatilah Allah, taatilah rasul (Nabi Muhammad) serta ululammri (pemegang kekuasaan) diantara kamu”. Taat kepada pemimpin dalam hal-hal yang baik dan tidak bertentangan dengan syari’at. Maka penting para fuqaha untuk berada disamping para pemimpin agar dapat menghasilkan kebijakan yang adil dan membawa kebaikan. 

  • Demokrasi 

Q.S Al-Fath: 10, “Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Nabi Muhammad), (pada hakikatnya) mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka. Oleh sebab itu, siapa yang melanggar janji (setia itu), maka sesungguhnya (akibat buruk dari) pelanggaran itu hanya akan menimpa dirinya sendiri. Siapa yang menepati janjinya kepada Allah, maka Dia akan menganugerahinya pahala yang besar.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.