~Dengan Santun dan Bersahabat, Mari Mengayun Dzikir Menantang Fikir~
[JS NEWS] Sabtu 7 Februari 2015, Jamaah Shalahuddin UGM kedatangan tamu dari Lembaga Dakwah Kampus JMMI (Jamaah Masjid Manarul Ilmi) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Rombongan yang berjumlah 59 orang (29 ikhwan dan 30 akhwat) itu sampai di masjid kampus UGM ba’da dhuhur. Agenda jaulah JMMI ITS ke JS UGM ini bertajuk Islamic Journey. Sebelum mengunjungi JS UGM, mereka juga berkunjung ke UNS. Kemudian pasca kunjungan ke JS UGM perjalanan akan dilanjutkan ke beberapa tempat di Yogyakarta, salah satunya adalah masjid Jogokaryan.
Setelah acara dibuka oleh MC (master of ceremony), dimulailah serangkaian agenda sharing antara JMMI ITS dengan JS UGM. Dikarenakan ketua JS sedang berada di luar Jogja, sambutan ketua JS UGM diwakilkan oleh kepala departemen Jaringan dan Kerjasama (JAKSA), Fajar Hamid (PSDK 2013). Dalam sambutannya kadept JAKSA ini menyampaikan bahwa pertemuan antardua lembaga bukanlah untuk saling membanggakan diri, tetapi untuk saling mengenal dan mengambil pelajaran.
“Forum-forum seperti ini diperlukan untuk menjalin ukhuwah antar-LDK dan bisa juga digunakan untuk menyelaraskan tujuan bersama, untuk dakwah kampus yang lebih baik. Dari JMMI dipilih beberapa orang terpilih untuk ikut dalam Islamic Journey. Orang-orang yang kelak akan melanjutkan estafet dakwah di JMMI. Tujuan agenda Islamic Journey adalah untuk menciptakan kader dakwah yang cool, tidak eksklusif. Bukan kader dakwah yang terkesan zuhud tapi cupu, melainkan kader dakwah yang akan memberi warna warni indah pada dunia dakwah kampus.” tutur ketua JMMI ITS dalam sambutannya.
Sesi dilanjutkan dengan presentasi dari masing-masing LDK. Pengenalan JS UGM dilakukan oleh Kepala Departemen Kajian Strategis, Najmi Wahyughifary. Penjelasan mengenai sejarah singkat JS, grand design JS UGM 1436 H hingga seluk beluk JS secara umum. Najmi juga menjelaskan tentang kedudukan JS, bahwa JS selain sebagai LDK juga merupakan UKM yang diakui di UGM. Anggota-anggota JS berasal dari latar belakang keislaman dan pergerakan yang beragam. Tetapi keberagaman itu tidak menimbulkan perpecahan dalam tubuh JS, justru menimbulkan warna-warna tersendiri bagi JS UGM.
Presentasi JMMI diwakili oleh ketua JMMI. Masing-masing LDK memang memiliki kekhasan sendiri-sendiri. JMMI mengalami pergantian kepengurusan setiap bulan Mei, berbeda dengan JS yang telah mengalami pergantian kepengurusan sejak akhir tahun lalu. Hal lain yang unik dari JMMI, mahasiswa yang boleh menjadi anggota JMMI adalah mahasiswa tahun kedua. Tidak seperti JS dan organisasi kebanyakan di UGM yang boleh diikuti oleh mahasiswa angkatan pertama. Di ITS, tahun pertama adalah tahun kaderisasi sehingga difokuskan dalam pembentukan kader terlebih dahulu sebelum akhirnya dilibatkan secara langsung dalam kepengurusan.
JS dan JMMI memiliki kesamaan sejarah. Kedua LDK ini sama-sama terbentuk melalui sebuah kegiatan besar kampus, Ramadhan di Kampus. Kegiatan ini lahir terlebih dahulu, sebelum terbentuk wadahnya, yakni Lembaga Dakwah Kampus.
Masing-masing LDK memiliki keunikan yang tidak dimiliki LDK lain. Silaturrahim seperti ini sangat bermanfaat untuk memperluas jaringan dan pengetahuan. Kedua belah pihak saling mengenal dan mengerti keunikan yang dimiliki satu sama lain untuk kemudian dapat bersinergi mewujudkan dakwah kampus yang madani di masing-masing kampus.
Agenda silaturrahim JMMI ITS ke JS UGM ditutup dengan foto bersama di halaman depan maskam UGM. Keceriaan dan kebahagiaan yang tercipta dalam beberapa jam pertemuan singkat itu sedikit terekam dalam beberapa jepretan foto. Semoga kelak Allah mempertemukan dalam keadaan yang lebih baik. Dengan santun dan bersahabat, mari mengayun dzikir menantang fikir. –(Ririn Setia –Media Center)