Assalamu’alaikum, Shalahuddins!
Pada hari Jum’at, 11 Mei 2018 Jama’ah Shalahuddin UGM bergabung dalam “Aksi Bela Baitul Maqdis” yang diselenggarakan oleh Koalisi Yogya Bela Baitul Maqdis (KYBBM). Aksi ini didukung oleh berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat se-DIY, di antaranya Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Jogja, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Jogja, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY, dan Ikatan Dai Indonesia (IKADI).
Aksi ini diselenggarakan sebagai respon atas pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk ‘Israel’ di Yerusalem, yang menandai pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota ‘Israel’ oleh AS, sekaligus dukungan untuk rakyat Palestina dalam mempertahankan tanah airnya dan Baitul Maqdis.
Aksi dimulai selepas Sholat Jum’at dari Masjid Syuhada, lalu melakukan long march menuju titik aksi di perempatan titik 0 Kilometer Yogyakarta. Aksi diisi dengan sejumlah kegiatan seperti orasi, pembacaan puisi, hingga aksi teatrikal. Bahkan sejumlah tokoh seperti penulis Helvy Tiana Rosa dan aktor Fauzi Baadila turut berorasi dalam aksi ini.
Dalam aksi ini, KYBBM juga membacakan pernyataan sikap; yang di antaranya adalah mengecam ulah AS di atas, menyerukan PBB agar bertindak tegas atas kebrutalan ‘Israel’ dalam Great Return March, dan menyerukan masyarakat agar bersatu mendukung Palestina. Berikut isi pernyataan tersebut:
“PRESS RELEASE” KYBBM (Koalisi Yogyakarta Bela Baitul Maqdis)
Beberapa waktu yang lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam pidatonya di Gedung Putih pada Rabu, 6 Desember 2017 memberikan pernyataan sepihak dan mengakui bahwa Yerussalem sebagai Ibukota Israel, dan akan dilakukan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem, yang akan dilaksanakan pada 14 Mei 2018, bertepatan dengan 70 tahun deklarasi kemerdekaan Israel. Pernyataan sepihak ini merupakan langkah gegabah yang justru akan semakin mempersulit terwujudnya perdamaian, juga membuat ketegangan semakin tinggi di kawasan Timur Tengah.
Pernyataan sepihak Trump menuai kontra dari dunia internasional. PBB kemudian merespon dengan mengeluarkan rancangan resolusi Dewan Keamaan PBB agar Amerika Serikat mencabut keputusan sepihaknya, namun Amerika Serikat menggunakan hak veto untuk menggagalkan rancangan tersebut.
Menanggapi kondisi tersebut, kami Koalisi Yogyakarta Bela Baitul Maqdis (KYBBM) menyatakan sikap sebagai berikut:
- Mengecam dan menolak tegas pemindahan sepihak Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) ke Yerussalem karena telah menciderai berbagai resolusi PBB yang telah ada.
- Mendesak seluruh negara PBB untuk melakukan intervensi tegas dalam menghentikan aksi kebrutalan Tentara Israel kepada warga sipil Palestina yang bergabung dalam “Great Return March”.
- Menyerukan negara-negara muslim di dunia untuk bersatu membela dan membebaskan Al-Quds.
- Memutus hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat.
- Menyerukan seluruh masyarakat dunia, khususnya seluruh umat Islam, agar bersatu dan tegas menolak segala bentuk apapun dari setiap bangsa yang hendak mengganggu gugat struktur, status, susunan demografi dan letak geografis Yerusalem (Al-Quds).
- Meminta Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan dan menyerukan kepada tiap bangsa untuk melakukan embargo ekonomi terhadap Amerika.
- Mempelopori tegaknya perdamaian dan memperjuangkan kemerdekaan di kawasan Palestina sebagaimana mandat UUD, bahwa Indonesia ikut terlibat dalam perdamaian dunia.
- Mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat Jogja untuk menggalang bantuan untuk Palestina.
#KamiTidakDiam #YerusalemItuPalestina