Yogyakarta – Jama’ah Shalahuddin berkunjung salah satu alumninya, Wahyudi Nasution, S.S. pada Minggu (11/06). Beliau merupakan pendiri Sanggar Shalahuddin, kelompok seni di bawah Jama’ah Shalahuddin yang sempat menghiasi berita-berita nasional melalui pementasan-pementasan yang dihadirkan.
Sanggar Shalahuddin, yang dipimpin oleh Pak Wahyudi, telah sukses menghadirkan banyak pementasan teater dan pertunjukan seni lainnya di seluruh Indonesia. Salah satu karya legendarisnya adalah pementasan teater bertajuk “Lautan Jilbab”, sebuah teater dakwah yang telah mengukir sejarah penting dalam perjalanan Jama’ah Shalahuddin. Beliau telah berdedikasi selama sembilan tahun untuk mengembangkan kesenian di Universitas Gadjah Mada melalui Jama’ah Shalahuddin.
Saat ini, Pak Wahyudi telah menjalankan bisnis di bidang konveksi dan juga menjabat sebagai Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Tidak hanya aktif di bidang seni dan politik, Pak Wahyudi juga sangat peduli terhadap kesejahteraan petani di Indonesia. Ia bergabung dengan PP Muhammadiyah dan Mas Arya, putra dari Prof. Ali Agus, untuk menginisiasi pendirian Perserikatan Petani Muhammadiyah. Organisasi ini bertujuan untuk melindungi para petani dari permainan politik pasar dan tengkulak yang sering kali memberikan harga jual rendah kepada petani.
Dalam kunjungan kemarin, Jama’ah Shalahuddin berharap warisan dan semangat beliau akan terus membara di hati generasi muda dan menjadi inspirasi bagi mereka dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat. Kunjungan ini juga menjadi momen berharga bagi Jama’ah Shalahuddin dan alumni Sanggar Shalahuddin untuk mengenang dan memperkuat ikatan persaudaraan, serta membangun kerjasama yang lebih erat dalam mengembangkan seni dan budaya Indonesia.
Dengan kesuksesan dan dedikasi yang Wahyudi Nasution persembahkan selama ini, tidak diragukan lagi bahwa perjalanan panjang Jama’ah Shalahuddin dan Sanggar Shalahuddin akan terus menginspirasi dan memberi dampak positif dalam dunia seni pertunjukan serta perjuangan kemanusiaan di Indonesia.