Sesi 1 | Pemaparan Materi
Sehat menurut WHO
Penilaian subjektif terhadap kesejahteraan psikologis, efikasi diri, otonomi, dan aktualisasi diri
- Mengenai diri dan berupaya mengoptimalkan potensi diri
- Kemampuan mengelola stress/emosi sehari hari
- Orang yang sehat jiwa bukan yg sehat terus sepanjang hidupnya tp yang bisa mengelola stres nya untuk bisa tetap produktif (melakukan hal yang bermakna atau ada manfaatnya) produktif bukan sibuk, sibuk juga tidak mesti produktif
- Orang yang bisa berkontribusi untuk lingkungan sekitarnya (tidak hanya untuk diri sendiri). Kontribusi tidak harus suatu hal yang besar.
Kondisi sehat jiwa sama seperti sehat fisik. Kondisi jiwa bisa naik turun (normal)
Apabila jiwa dirasa tidak sehat maka upayakan untuk di pulihkan.
Jauh sebelum WHO mengonsep terkait kesehatan jiwa telah ada ilmuwan yang mengonsep terkait kesehatan jiwa (Abu Zayd Al Balkhi (850-934M))
- Kesehatan jiwa itu adalah keseimbangan (kestabilan bisa membuat manusia bisa mengalahkan gejolak emosi (marah, sedih, takut, dll)
- Orang yang sehat jiwa adalah yg mampu mengelola impian dan harapan nya. Ketika ada kondisi dimana keinginan tidak tercapai atau diluar skenario dan bisa merespon hal tersebut dengan respon yang baik.
- Orang yang rentan mengalami gangguan kesehatan jiwa adalah orang yang belum mampu merespon baik terhadap hal yang diluar skenario.
- Adalah satu kondisi dimana seorang bisa mencapai titik sehat jiwa yaitu pengetahuan diri. Semakin seseorang mengetahui dirinya, kemampuannya, semakin mampu dia merespon terhadap masalah yang datang. Pengetahuan ini juga bagaimana mengenai kesadaran terhadap apa yang sedang dirasakan.
Seorang yang berpikiran sehat bisa melihat suatu hal dari berbagai perspektif cenderung mampu beradaptasi apabila bertemu tekanan tekanan. Apabila hanya fokus pada hal negatif hanya akan merugikan. Pola pikir yang negatif membuat tidak siap apabila bertemu hal diluar dugaan.
Bahwa aspek kognitif pada diri seseorang itu saling terkait dengan aspek emosi (apa yang kita pikirkan berkaitan dengan apa yang kita rasakan) karna keterkaitan ini sehingga apabila mengubah pola pikir bisa merubah perasaan kita
Dengan pikiran yang lebih positif akan sangat mendukung ketika menghadapi kondisi yang membuat stress. Bagaimana kita menyiapkan diri untuk bisa tetap stabil ketika masalah itu hadir dengan cara kita menjaga persepsi kita terhadap pemaknaan kita terhadap suatu kondisi
Individu terbentuk dari hasil refleksi dan pengembangan pengetahuan. Dari apa yang di dengar, apa yg dibaca, pergaulan, dll membentuk diri sendiri. Pemikiran itu akan mempengaruhi bagaimana diri bersikap.
Yang dibutuhkan adalah pengetahuan yang benar dan rasional membuat kita lebih berdaya. Dengan kita ber daya maka akan bisa mengendalikan emosi kita
Kaitan dengan afirmasi positif
Afirmasi positif adalah pernyataan positif yang ditujukan untuk memperkuat jiwa. Mengatasi perasaan negatif, mengatasi situasi sulit, dan untuk mengganti pikiran negatif yang ada dalam diri kita.
Otak bisa merubah atau menyusun pathways yang baru berdasar pada pemikiran positif yang dimunculkan.
Bagaimana seorang muslim mengafirmasi diri ?
- Dalam mengafirmasi jangan jauh jauh dari Al-Qur’an dan Al-Hadist.
- Menjadikan Allah SWT sebagai “Center” supaya tidak muncul sifat ke “aku” an. Semua hal tidak terlepas dari kehendak Allah SWT
Apabila ada kata kata positif itu harus dijiwai agar tidak hanya sekedar kata kata biasa.
Afirmasi positif dari Al-Qur’an
- Surat Al-Baqarah ayat 186
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ١
Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Ayat diatas menjelaskan bahwasanya Allah SWT itu dekat dengan hambaNya, jadi tidak perlu ragu untuk memohon dan meminta pertolongan Allah SWT.
- Allah SWT menciptakan kita dengan sebaik baiknya, dengan kemampuan masing masing (jangan insecure).
Perlu meletakkan referensi berpikir yang menyatakan bahwa “itu adalah benar” (memotivasi diri sendiri).
“Setiap kata berisi MAKNA, setiap makna mengandung KONSEP, dan setiap konsep dihasilkan oleh sebuah WORLDVIEW”
-Prof. Dr. K. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.Ed., M.Phil.
Sesi 2 | Tanya Jawab
- Apakah sakit fisik (covid) itu dipengaruhi oleh kondisi pikiran ?
Kondisi fisik berkaitan dengan kondisi jiwa. Kalau stress membuat sistem imun turun jadi menyebabkan mudah terserang penyakit.
- Perbedaan antara toxic positivity dan afirmasi positif ?
Toxic positivity = berpikir positif dengan meniadakan masalah yang ada (tidak menghadapi masalah dan cenderung menganggap ringan dan tidak bertanggung jawab)
Afirmasi positif = menghadapi masalah dengan persepsi atau sudut pandang yang berbeda agar bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan baik dan sehat