Setelah Lima Dekade, UGM Kembali Selenggarakan Maulid Pop

Yogyakarta – Jama’ah Shalahuddin bersama dengan Takmir Masjid Kampus UGM kembali menyelenggarakan kegiatan Maulid Pop UGM 1445 H/2023 pada Sabtu (14/10) di Masjid Kampus UGM. Kegiatan ini kembali dilaksanakan setelah lima dekade yang lalu pertama kali dilaksanakan. Diketahui bahwasanya Maulid Pop merupakan salah satu kegiatan yang menjadi tonggak awal berdirinya Jama’ah Shalahuddin. Pada 1974, Dewan Mahasiswa UGM menginisiasi kegiatan Maulid Pop untuk pertama kalinya. Kegiatan ini berupaya menampilkan Islam dalam perspektif budaya ilmiah kampus. Bertempat di Gelanggang Mahasiswa, Maulid Pop UGM 1974 menghadirkan tokoh-tokoh budaya (YB Mangunwijaya, Amri Yahya, Syu’bah Asa, Taufiq Ismail, Ir. Syahirul Alim) dan pameran lukisan (Ahmad Sadali, AD Pirous, dan Amri Yahya).

Tahun ini, Maulid Pop dilaksanakan satu hari dengan rangkaian acara sebagai berikut.

  • Bazar Buku “Gema Bestari”: Menampilkan penerbit-penerbit nasional dan buku-buku yang berkualitas.
  • Rembug Literasi: Menghadirkan penulis terkenal seperti Irfan Afifi, Haidar Musyafa, dan Dr. Arqom Kuswanjono untuk berbicara tentang pengalaman mereka yang relevan dengan budaya dan literasi.
  • Hijra Talk: Kegiatan yang menghadirkan Dai Nasional, Ust. Derry Sulaiman, yang memberikan wawasan tentang Islam dan perkembangannya dalam konteks zaman sekarang.
  • Tabligh Akbar: Kegiatan puncak yang melibatkan tokoh-tokoh seperti Dr. (H.C). K.H. Lukman Hakim Saifuddin, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, dan Taufiq Ismail. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan Manunggaling Rebana UGM, SAKA UGM, Fakhri Violin, dan Rizki Gatra.

Maulid Pop UGM 1445 H menjadi contoh bahwasanya agama, budaya, serta elemen-elemen intelektual dapat diintegrasikan. Harapannya, acara ini juga dapat menjadi tempat berkumpulnya berbagai tokoh terkenal, penulis, dan pemikir yang memberikan wawasan yang berharga kepada seluruh jemaah yang hadir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.