Ringkasan Kajian Ahad Pagi Ahad, 20 Oktober 2024
Tafsir Q.S. Al Baqarah 2 : 265-266
“Berinfak Karena Allah dan Berinfak Karena Selain-Nya” Pembicara : Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I., M.A.
QS. Al Baqarah ayat 265
وَمَثَلُ الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمُ ابۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ اللّٰهِ وَ تَثۡبِيۡتًا مِّنۡ اَنۡفُسِهِمۡ كَمَثَلِ جَنَّةٍۢ بِرَبۡوَةٍ اَصَابَهَا وَابِلٌ فَاٰتَتۡ اُكُلَهَا ضِعۡفَيۡنِۚ فَاِنۡ لَّمۡ يُصِبۡهَا وَابِلٌ فَطَلٌّؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرٌ
Artinya : Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari ridha Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Penjelasan:
Kedua ayat pada bahasan ini menggambarkan dua model orang, yaitu orang yang berinfak karena Allah dan selain-Nya. Mengokohkan jiwa mereka artinya tidak kikir karena sifat manusia yang sebenarnya adalah pelit. Bila ingin ingin menjadi orang berkepribadian lurus, maka biasakan infak. Infak tidak harus menunggu kaya, berapapun yang kita miliki kita harus berlatih. Orang yang berinfak untuk Allah dan mengokohkan jiwa seperti sebuah kebun di dataran tinggi lalu dituruni hujan daripada yang lain mendapat paparan matahari sehingga hasilnya lebih subur daripada daerah dataran rendah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat bahkan hal yang disembunyikan. Apabila mengerjakan amal shalih, manfaatnya bisa duniawi dan ukhrawi
QS. Al Baqarah ayat 266
اَيَوَدُّ اَحَدُكُمْ اَنْ تَكُوْنَ لَهٗ جَنَّةٌ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ لَهٗ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۙ وَاَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهٗ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاۤءُۚ فَاَصَابَهَآ اِعْصَارٌ فِيْهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَࣖ ٢
Artinya : Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian, datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan(-nya).
Penjelasan:
Penyebutan buah kurma dan anggur karena buah yang populer pada masyarakat zaman itu. Kebun dengan segala buah-buahan yang dibawahnya ada sungai mengalir. Allah membuat perumpamaan yaitu lansia yang memiliki kebun. Lansia itu mempunyai anak-anak kecil artinya tanggung jawabnya masih besar sebagai pencari nafkah mereka. Lalu kebunnya terkena angin dan api sehingga kebunnya hangus terbakar dan lansia itu bersedih luar biasa. Hal ini adalah perumpamaan untuk orang berinfak karena orang lain sehingga orang itu akan merugi dan tidak mendapat pahala. Menyembunyikan amal karena ingin diketahui orang lain bahwa orang yang suka menyembunyikan amal sama dengan orang yang ingin diketahui orang lain karena sering beramal, artinya keduanya keperluan duniawi. Maka dari itu, kita harus meluruskan niat beramal shalih. Allah menjelaskan ayat-ayat kepada kalian agar mengasah pemikiran dan perasaan kita.
Sesi Tanya Jawab:
Tanya: “Sebagai ibu orang tua tunggal, mantan suami anak tidak menafkahi anak. Manakah yang lebih utama dalam bersedekah, anak-anak atau orang tua yang keadaan berada. Apakah ada urutan-urutan lain yang lebih utama. Adakah amalan untuk finansial yang lebih baik?”
Jawab : “Dalam keadaan ini, anak-anak terlebih dahulu karena kewajiban. Bisa juga prioritas dalam kondisi, misal orang tua yang genting untuk kebutuhan makan lebih penting daripada kebutuhan makan untuk anak yang telah tercukupi. Orientasi pada materi atau harta, harus diantisipasi karena berkaitan dunia. Saya pernah dengar bahwa infak terbaik itu kepada keluarga, sedangkan infaq yatim piatu dan orang fakir utama. Jawab ; menyantuni kepada keluarga yang perlu santunannya harus didahului daripada orang lain. Saat sudah selesai menafkahi, diperbolehkan untuk orang lain.”