Sabtu (13/7) bertempat di ruang Audio Visual FEB UGM, telah berlangsung Seminar Pesantren Jurnalistik. Seminar yang bertemakan “Media Dakwah dan Tantangan Globalisasi” merupakan bagian dari rangkaian acara Ramadhan di Kampus 1434 H. Seminar menghadirkan dua narasumber, yaitu Iwan Sams (Jurnal Nasional) dan Citra Sari (Penanggung jawab program ADI TV).
Seminar “Pesantren Jurnalistik” diadakan dengan maksud memfasilitasi peserta untuk mengenal jurnalistik sebagai media dakwah. Seminar terbagi dalam dua sesi. Novita selaku sie Acara menjelaskan, “Sesi pertama, materi disampaikan oleh Iwan Sams dengan bahasan jurnalistik. Sesi selanjutnya disampaikan oleh Citra Sari yang lebih konsen pada dakwah islami.” Sehingga peserta mendapat pembekalan ilmu jurnalistik dan cara dakwah yang baik.
Dalam sesi pertama dijelaskan, untuk menjadi seorang jurnalis, seseorang dituntut memiliki totalitas dan sikap kritis. Sikap tersebut menuntun seseorang untuk menjadi watch dong (pengawas). Tak hanya dasar-dasar jurnalistik, pemaparan isu kondisi media saat ini juga disampaikan. “Pada dasarnya, media haruslah netral. Namun, saat ini tidak bisa dihindari media memiliki keterpihakan,” papar Iwan Sams. Dalam menyikapi hal tersebut dibutuhkan independensi dari jurnalis. “Biarkan institusinya (Media-red) yang berpihak, tetapi orangnya yang harus tetap independen,” tambah Iwan.
Seusai sholat dhuhur, sesi kedua dimulai. Pembukaan dimulai dengan menampilkan video sebagai pengantar dan pendukung materi. Sesi ini menekankan cara menyisipkan unsur dakwah ke dalam media. Antusias peserta terlihat, ketika sesi tanya jawab digelar. “Seminar ini (Pesantren Jurnalistik-red) materinya dapet banget. Materi pertama sangat kritis, aku jadi tahu media di Indonesia seperti apa? Semua materinya dapet,” ungkap Pipit (Biologi’12), salah satu peserta.
Pesantren Jurnalistik ini berlangsung tertib dan lancar. “Pada awalnya, panitia mewajibkan bagi anggota Forum Jurnalis Lintas SKI dan Lembaga Lintas Fakultas (LDF) UGM,” jelas Novita. Namun, pada nyatanya seminar juga dihadiri oleh masyarakat umum. Dengan terselenggaranya acara ini, peserta diharapkan mampu mengaplikasikan materi yang disampaikan. “Ketika nanti, peserta langsung tahu cara bermedia dan cara berdakwah dengan media seperti apa? Apalagi pesertanya berada dalam lingkup media dan dakwah,” pungkas Novita.