KAP 28 Juli 2024 | “Kisah Raja Thalut, Dan Keengganan Bani Israel Untuk Berjihad”

Q.S Al-Baqarah 246

اَلَمْ تَرَ اِلَى الْمَلَاِ مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰىۘ اِذْ قَالُوْا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۗ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ اَلَّا تُقَاتِلُوْاۗ قَالُوْا وَمَا لَنَآ اَلَّا نُقَاتِلَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَقَدْاُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَاَبْنَاۤىِٕنَاۗ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢ بِالظّٰلِمِيْنَ

Artinya : Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab: “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab: “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?”. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.

Q.S Al-Baqarah 247

وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اللّٰهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوْتَ مَلِكًاۗ قَالُوْٓا اَنّٰى يَكُوْنُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ اَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِۗ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَالْجِسْمِۗ وَاللّٰهُ يُؤْتِيْ مُلْكَهٗ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya : Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana (mungkin) dia memperoleh kerajaan (kekuasaan) atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi mereka) menjawab, “Sesungguhnya Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kepadanya kelebihan ilmu dan fisik.” Allah menganugerahkan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas (kekuasaan dan rezeki-Nya) lagi Maha Mengetahui.

>>> Penjelasan

Arti kata memperhatikan pada ayat ini artinya melihat dengan ilmu. Tidak disebutkan siapa nama nabi sesudah Nabi Musa karena yang menjadi pelajaran adalah hikmahnya. Sebagian ulama, nabi yang disebutkan adalah Nabi Ismail. Ketika mereka berkata kepada Nabi Ismail agar mengutus seorang raja untuk berperang di jalan Allah SWT. Ketika Bani Israil meminta seorang raja pemimpin, maka ayat ini menjadi dalil bahwa Jihad fisabilillah harus harus dengan pemimpin kaum muslimin secara keseluruhan, yaitu pemimpin negara karena layak dalam menentukan waktu perang. 

Allah SWT menetapkan Talut sebagai raja memimpin perang bagi Bani Israil. Namun,pemimpin tokoh Bani Israil menolak Talut sebagai raja dengan alasan yang disebutkan pada ayat 247. Mereka berkata bahwa Talut tidak memiliki harta yang banyak (fakir miskin) sehingga mereka disebut materialisme dan Talut bukan dari keluarga yang mulia yaitu berasal dari Bunyamin yang tidak memegang amanah raja dan kenabian. Selain itu, disebutkan pada ayat lain bahwa mereka menukar ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, yaitu ketika sudah mengetahui kebenaran, mereka menutup kebenaran itu dan mengganti dengan kebatilan untuk tujuan dunia. 

Kemudian, Allah SWT memberi sanggahan bahwa Talut sebagai pilihan yang terbaik karena Allah memberi dua karunia, yaitu kekuatan badan dan ruh sehingga Talut dipilih untuk memimpin Bani Israil melawan Babilonia yang menjajah Palestina. Allah SWT memberikan kerajaan (kekuasaan) kepada orang yang dikehendaki walaupun orang tersebut tidak pantas bagi kita. Maka dalam prinsipi, kita harus tetap taat pada pemimpin walaupun yang tidak disuka selagi pemimpin itu memerintahkan hal yang ma’ruf. Kita juga tidak diperkenankan menjelek-jelekkan pemimpin terutama di depan umum karena kepemimpinan adalah sebuah anugerah. Maka lebih baik ada pemimpin yang dzalim di sebuah kaum daripada tidak punya pemimpin dalam satu hari. 

Pada akhir ayat 247, Allah SWT berfirman bahwa Maha luas karunia-Nya dan Maha Mengetahui. Ilmu tentang nama-nama dan sifat Allah adalah ilmu yang paling mulia karena penyebutan nama dan sifat Allah di Al-qur’an kebih banyak dari penyebutan Allah tentang pahala, surga, neraka, dan lainnya. Ayat yang paling agung adalah ayat kursi, al-ikhlas, dan al-hasyr ayat 24.

>>> Tanya Jawab

  • Apa hukum menonton sepak bola?

Jawab : Mubah, kalau mengakibatkan meninggalkan kewajiban hukumnya menjadi haram kareaa menyia-iyakan waktu

  1. Ringkasan mengenai Thalut memerangi Jalud, tetapi yang mengalahkan Jalud adalah Daud, sehingga Kerajaan diberikan kepada Daud

Jawab : Sebagian ulama mengatakan Talut merupakan nabi. Daud mengalahkan Jalud karena Daud merupakan salah satu yang orang yang ikut berperang bersama Thalut. 

  1. Palestina memiliki sifat berani dan Yahudi memiliki sifat penakut. Bagaimana cara menumbuhkan sifat berani?

Jawab : Karakter orang Arab sebelum datangnya islam itu pemberani dan suka berperang, tetapi yang hanya bisa menyatukan orang Arab adalah Islam. Sedangkan, karakter orang Yahudi adalah orang yang penakut karena banyak membuat benteng-benteng di Madinah. 

  1. Apa tips selalu menang lillah, fillah, billah
  1. Menata niat, supaya benar-benar lillah
  2. Menuntut ilmu tentang apa saja, supaya hal yang dilakukan fillah.
  3. Menguatkan tawakal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.