Arsip:

2024

Mendadak Ngaji 24 Oktober 2024 | Meneladani Kepemimpinan : Shalahuddin Al-Ayyubi Membangun Karakter Pemimpin yang Amanah dan Berintegritas bagi Generasi Muda Indonesia

Belajar dari Kemenangan Generasi Shalahuddin Belajar dari kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi, generasi muda Indonesia dapat mengambil banyak pelajaran tentang bagaimana membangun karakter pemimpin yang amanah dan berintegritas. Umat Islam pada masa menjelang Perang Salib menghadapi tantangan besar, di mana Palestina/Yerusalem dikuasai oleh Dinasti Fatimiyah yang beraliran Syiah, dan Mesir serta Suriah yang tidak memberikan pembelaan. Pada […]

Mendadak Ngaji 17 Oktober 2024 | Komersialisasi Pendidikan : Akselerasi Budaya Pinjol bagi Kalangan Mahasiswa

Kajian yang disampaikan oleh Dr. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog  pada 17 Oktober 2024 di Masjid Kampus UGM membahas tantangan yang dihadapi universitas-universitas di Indonesia, khususnya setelah memperoleh status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Status PTN-BH memberikan otonomi penuh kepada universitas dalam mengelola keuangan dan anggaran rumah tangga mereka. Namun, hal ini memiliki konsekuensi […]

Iman yang Mengeringkan: Ulasan Novel Kemarau Karya A.A Navis

Iman yang Mengeringkan: Ulasan Novel Kemarau Karya A.A Navis Penculik Kata: Aghli Maula Departemen Kajian Strategis 2024   Peringatan! Ulasan ini mengandung bocoran!   “Meskipun manusia itu ada yang mengingkari Tuhan, kafir, munafik, tetapi kalau mereka giat berusaha, berani menantang kesulitan, mereka akan dapat lebih banyak dari orang yang malas, meski orang malas itu rajin […]

Mendadak Ngaji 10 Oktober 2024 | Bedah Film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa”: Menafsir Pergolakan Spiritual Dalam Film

Bedah film “Tuhan, Izinkan Aku Berdosa” disampaikan oleh Budi Irawanto seorang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada pada Kajian Mendadak Ngaji 10 Okrober 2024. Isi dari bedah film tersebut adalah sebagai berikut.    Sutradara Hanung Bramantyo bisa disebut sebagai perintis film Islami lewat  Ayat-Ayat Cinta (2008) di Indonesia yang membuka  jalan […]

Safari Dakwah Jama’ah Shalahuddin x Dompet Dhuafa 03 Oktober 2024 | Peduli Bersama: Membangun Masa Depan Anak-Anak, Wanita, dan Penyandang Disabilitas Palestina

  Pembicara : Sayyidah Fatma Al-Ghussain Penerjemah : Ustadzah Isyfi Sesi 1 | Penjelasan Sayyidah Fatma Al-Ghussain salah seorang muassasah asli warga Ghaza, berhasil meninggalkan gaza saat tahun 2000-an ketika infansi dan tinggal kini tinggal di Kanada. Beliau fokus menjadi aktivis kemanusiaan.   Hanya bulan lalu, 15 saudara beliau yang masih di Palestina syahid. Sesungguhnya […]

Ahad, 15 September 2024 “Kisah Raja Namrudz dan Kandungan Kisah yang Menunjukkan Wujud Allah” Q.S. Al-Baqarah ayat 258

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ ۝٢
“Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya karena Allah telah menganugerahkan kepadanya (orang itu) kerajaan (kekuasaan), (yakni) ketika Ibrahim berkata, “Tuhankulah yang menghidupkan dan mematikan.” (Orang itu) berkata, “Aku (pun) dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Kalau begitu, sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur. Maka, terbitkanlah ia dari barat.” Akhirnya, bingunglah orang yang kufur itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.”
[PENJELASAN]
Imam Mujahid mengatakan, “Raja bumi ada 4, dua mukmin dan dua kafir. Untuk dua raja mukmin, ada Dzulqarnain dan Sulaiman, sedangkan 2 raja yang kafir adalah Namrudz dan Bukhtanshar”. Namrud yang berkuasa 400-an tahun mendebat seorang Ibrahim dalam suatu perkara yang semua orang secara fitrah dapat mengetahuinya. Walaupun dirinya yakin, ia mengingkari dengan kedzaliman. Dalam hal ini, Raja Namrud berpura-pura tidak tahu, sombong, keras kepala, dan serta mencoba untuk mendebat. Tidak ada yang mendorong Namrud seperti itu (dzalim), melainkan kekuasaan yang dimilikinya. Padahal kekuasaan tersebut diberikan oleh Allah. Oleh karena itu, di antara kekuasaan yang meliputi harta dan pasangan hidup, kekuasaanlah yang paling berbahaya. Dengan kekuasaan, manusia dapat memperoleh harta dan pasangan hidup. Sementara itu, bagi orang-orang yang bertakwa, kekuasaan tidak akan menjatuhkannya pada perkara yang buruk.
Nabi menceritakan bahwa terdapat 7 orang yang akan dinaungi pada hari kiamat yaitu: Pertama adalah penguasa yang adil. Sementara itu, bagi orang-orang yang berlomba untuk memperoleh kekuasaan, mereka akan cenderung termasuk pada kelompok orang-orang yang ingin merusak agamanya sendiri. Raja Namrud merupakan golongan manusia yang melampaui batas (فطغى) dan berlaku dzalim (وبغْى), Ia melihat dirinya sebagai manusia yang paling berkuasa di antara manusia-manusia lainnya. Beliau mengklaim bahwa Ia mampu melakukan perkara yang sebagaimana dilakukan Allah Ta’ala. Namrud tidak ada bedanya dengan bagaimana kondisi Fir’aun. Kekuasaan telah membuatnya melakukan perkara-perkara yang merusak agama.
Lebih lanjut Namrud kemudian bertanya kepada Ibrahim, “Siapa Tuhanmu?”. Ibrahim menjawab, “Rabb-ku ialah yang menghidupkan dan mematikanku (قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُۗ)”. Maksud pernyaaan ini adalah nabi Ibrahim ingin mengkhususkan bahwa hanya Allah yang Maha Esa lah yang Maha Melakukan perkara tersebut. Dengan demikian, nabi Ibrahim mengkhususkan bahwa kemampuan yang mematikan dan menghidupkan ialah hanya kemampuan Allah Ta’ala. Dalam hal ini, perkara menghidupkan merupakan awalan kehidupan dunia. Sementara itu, perkara mematikan adalah merupakan awalan kehidupan akhirat.
Namrud kemudian berkata, “Aku menghidupkan serta mematikan”. Pada kalimat tersebut, Mamrud tidak mengatakan ‘Aku yang’, sehingga hal ini menegaskan bahwa kalimat tersebut mengandung makna bahwa Namrud menganggap bahwa Ia tidak meyakini terdapat Dzat lain yang bisa menghidupkan dan mematikan. Lalu, ia juga seakan mengklaim bahwa ketika Ia membunuh, maka artinya Ia mematikan. Sementara itu, ketika Ia membiarkan seseorang untuk hidup artinya Ia menghidupkan. Padahal yang dimaksud dengan menghidupkan adalah itu menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Pernyataan ini dianggap tidak pantas menjadi Syubhat, apalagi menjadi sebuah hujjah. Ibrahim kemudian meremehkan ucapan tersebut karena Ia mengetahui bahwa Namrud sedang berdusta. Lalu Ibrahim mengatakan dengan hujjah, “Sesungguhnya Allah mendatangkan matahari dari timur, maka datangkanlah matahari dari barat”. Akhirnya Raja Namrud pun terdiam dan nabi Ibrahim meninggalkan raja Namrud.

Kepustakaan:
BIS TV. (n.d.). LIVE] TAFSIR QS. AL-BAQARAH AYAT 258 | Ustadz Beni Sarbeni, Lc. M.Pd. BIS TV. https://www.youtube.com/live/tECv-RIdCD8?si=4mNbiLK_N7dKJXvC

Tabligh Akbar Maulid POP 1446 H | Teladan Kepemimpinan Rasulullah Saw di Era Kontemporer

“Dilahirkan menjadi umat Rasulullah Saw adalah sebuah kemuliaan, tetapi pada kenyataanya terjadi gap yang cukup besar antara harapan tersebut dengan realita sosial yang terjadi pada saat ini.”  ~Amien Rais~   Rangkaian kegiatan Maulid Pop 1446 H telah diselenggarakan pada September 2024. sebuah kolaborasi apik antara LDK Jama’ah Shalahuddin UGM dan Takmir Masjid Kampus UGM, tabligh […]

KAP 22 September 2024 | Al-Baqarah ayat 259: Kisah Al-’Uzair dan Keledainya serta Petunjuk Adanya Hari Kebangkitan

Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 259 أَوْ كَٱلَّذِى مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْىِۦ هَٰذِهِ ٱللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ ٱللَّهُ مِا۟ئَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُۥ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِا۟ئَةَ عَامٍ فَٱنظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَٱنظُرْ […]

Mendadak Ngaji 19 September 2024 | Ayat-Ayat Ketatanegaraan: Mengurai Konsep Etika Politik di Dalam Al-Qur’an 

  Ayat-Ayat Ketatanegaraan: Mengurai Konsep Etika Politik di Dalam Al-Qur’an  Narasumber: Ustadz Talqis Nurdiyanto Kamis, 19 September 2024             “Etika politik dalam Al-quran merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, apabila dihiraukan maka akan rusak dan hancur dengan sendirinya.”               Pedoman […]

KAP 15 September 2024 | “Kisah Raja Namrudz dan Kandungan Kisah yang Menunjukkan Wujud Allah Q.S. Al-Baqarah ayat 258”

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ ۝٢ “Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya karena Allah […]