Seri Tokoh Inspiratif, Elaborasi Passion Diri: Meluncurkan Inovasi untuk Negeri Narasumber: Rachma Wikandari S.TP., M.Biotech., Ph.D. Kamis, 12 September 2024 Kreatif adalah menciptakan ide atau konsep baru. Fokus pada gagasan segar dan orisinal. Sehingga tidak dapat diukur karena memiliki nilai yang unik dan berbeda. Inventif adalah Menghasilkan solusi atau penrmuan baru. Berkaitam […]
2024
Surat Al-Baqarah Ayat 256
لَآ إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya:
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Surat Al-Baqarah Ayat 257
ٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَوْلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Artinya:
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Tafsir Al-Baqarah ayat 256 menjelaskan mengenai kesempurnaan agama islam sehingga tidak diperlukan lagi pemaksaan untuk memeluknya bagi orang-orang yang diambil jizyah darinya. Bukti-bukti petunjuk (kesempurnaan agama islam) itu amat nyata sehingga dapat menampakkan yang haq dan yang bathil. Bagi mereka yang menyatakan kafir terhadap semua sesembahan selain Allah serta beriman kepada Allah, maka sesungguhnya Ia telah teguh serta istiqomah di atas jalan terbaik dalam beragama. Allah merupakan Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui perbuatan hamba-hambaNya. Allah mengetahui setiap setiap niat yang terkandung dalam hati hamba-hambaNya. Setiap hamba-hambaNya akan menerima balasan sesuai dengan amal perbuatan mereka (Tafsir Al-Muyassar).
Sementara itu, dalam Tafsir as-Sa’di dijelaskan bahwa ayat ini menerangkan tentang kesempurnaan ajaran Islam dan bukti-bukti kebesaranNya. Kejelasan ayat-ayat ini menerangkan bahwa Islam merupakan agama fitrah dan hikmah yang berorientasi pada kebaikan dan perbaikan. Agama ini merupakan kebenaran serta berisi ajaran yang lurus. Oleh karena itu, dengan kesempurnaanya ini, maka Islam tidak memerlukan mereka yang memasuki agama ini melalui paksaan. Hal ini dikarenakan pemaksaan merupakan suatu perkara yang jauh dari hati dan tidak memiliki hakikat kebenaran (dalam menerima). Namun demikian, ketika seseorang telah mengetahui (akan kebenaran) ajaran agama ini, tetapi dia menolaknya, maka hal tersebut termasuk kedurhakaan. Oleh karena itu, telah dijelaskan dalam ayat tersebut: ”sungguh telah jelas jalan yang jelas dari jalan yang sesat,” hingga tidak ada lagi alasan bagi seseorang serta tidak ada hujjah apabila dia menolak dan tidak menerimanya agama ini. .
Lebih lanjut, tidak ada perselisihan antara ayat ini dengan ayat-ayat lainnya yang mengharuskan berjihad, karena Allah telah memerintahkan untuk berperang demi memberantas kesewenang-wenangan serta orang-orang yang melampaui batas dari agama. Kaum Muslimin telah berijma’ bahwa jihad masih berlaku bersama pemimpin yang baik maupun pendosa. Selain itu, ditekankan pula bahwasanya jihad itu merupkan kewajiban-kewajiban yang berkesinambungan, baik jihad perkataan maupun jihad perbuatan. Dan siapa saja di antara ahli tafsir yang berpendapat bahwa ayat ini meniadakan ayat-ayat jihad hingga mereka menyatakan dengan tegas bahwa ayat-ayat jihad itu telah di hapus, maka pendapat mereka itu lemah secara lafadz maupun makna, sebagaimana hal itu jelas sekali bagi orang yang merenungkan ayat yang mulia ini.
Kemudian Allah menjelaskan pembagian manusia kepada dua bagian: pertama, manusia yang beriman kepada Allah semata yang tidak ada sekutu baginya dan kafir kepada thaghut, yaitu segala hal yang meniadakan keimanan kepada Allah dari kesyirikan dan lainnya, maka orang pada bagian ini dijelaskan bahwa: ”telah berpegang kepada tali buhul yang amat kuat yang tidak akan putus” bahkan dia tegak di atas ajaran yang benar hingga sampai kepada Allah dan negeri kemuliaanNya. Kedua dapat diambil dari pemahaman terbalik ayat ini yaitu barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah, bahkan dia kafir kepadanya dan beriman kepada thaghut, maka dia akan binasa dengan kebinasaan yang abadi dan disiksa dengan siksaan yang selamanya.
Dan firmanNya yakni: ”Dan Allah Maha Mendengar,” berarti bahwa Allah mendengar kepada segala suara dengan segala macam perbedaan serta segala bentuk kebutuhanya. Allah juga Maha Mendengarkan doa-doa orang yang bermunajat dan ketundukan orang-orang yang merendahkan diri kepadaNya. Lalu firmanNya pada ayat “Lagi Maha Mengetahui,” berarti bahwa Allah mengetahui segala yang disembunyikan di dalam hati dan segala perkara yang tersembunyi dan tidak tampak sehingga Allah akan membalas setiap perbuatan sesuai dengan apa yang diperbuatnya berdasarkan niat maupun amalnya.
Selanjutnya, untuk Al-Baqarah ayat 257 dalam Tafsir as Sa’di dijelaskan bahwa ayat ini merupakan rangkaian dari ayat sebelumnya. Ayat yang sebelumnya merupakan dasar, sedangkan ayat ini adalah manifestasinya. Allah mengabarkan bahwa bagi orang-orang yang beriman kepadaNya serta mereka membenarkan keimanan mereka dengan menunaikan kewajiban-kewajiban keimanan dan meninggalkan segala perkara yang meniadakan, Allah adalah wali mereka dan menjadikan mereka sebagai orang-orang yang di cintai dengan kecintaaNya yang istimewa, dan Dia menangani pendidikan mereka.
Hedonisme merupakan masalah yang sering kita temui di lingkungan sekitar kita pada masa sekarang. Hedonisme bisa diartikan sebagai sebuah prinsip yang menekankan bahwa kenikmatan (pleasure) dalam arti pemuasan rasa nikmat adalah merupakan kebaikan tertinggi dan tujuan yang pantas diperjuangkan dalam kehidupan manusia. Hedonisme merupakan suatu keyakinan bahwa kenikmatan, atau hilangnya rasa sakit, merupakan prinsip terpenting […]
Pembahasan ayat kursi disajikan ulama sangat beragam dan panjang. Dalam ayat kursi, Allah menyebutkan tentang Dzat-Nya 17 kali, baik dengan asma Allah maupun dengan kata ganti. Kata ganti yang digunakan beragam, tidak monoton. Cara menyebutkannya bervariasi. Itu untuk menunjukkan ayat kursi sebagai ayat yang berisi keagungan Allah. Keindahan bahasa dalam ayat kursi sangat banyak, tetapi […]
Sesi 1: Penjelasan Ali bin Abi Thalib adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Islam yang terkenal karena keadilannya, kepemimpinannya, dan kedekatannya dengan Nabi Muhammad SAW. Ali dibaiat menjadi khalifah keempat setelah wafatnya Utsman bin Affan pada tahun 35 Hijriyah. Meskipun masa pemerintahannya hanya berlangsung selama 4 tahun 9 bulan, Ali menghadapi banyak tantangan, termasuk […]
Mendadak Ngaji 22 Agustus 2024 | “Umar bin Khattab: Strategi Militer & Ekspansi Wilayah dalam Islam”
Sesi 1 | Penjelasan Khalifah Umar bin Khattab berasal dari suku bangsa Adi. Sewaktu beliau ditusuk tiga kali oleh Abdullah, beliau menanyakan kepada Abdullah mengenai utang-piutangnya dan menyampaikan apabila ada bisa disampaikan kepada bangsa adi. Sebelum masuk Islam, beliau adalah seorang penengah perang suku, diplomat, pembela kehormatan serta kemuliaan kabilah. Pada masa itu, banyak sekali […]
Stress yang dipendam sebenarnya adalah pikiran dan asumsi yang tidak layak untuk diperjuangkan karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan diri kita. Hampir setiap momen memiliki bagian yang menimbulkan stress. Stress tidak hanya berdampak terhadap psikis, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik seseorang. Sehingga hal ini perlu ditindaklanjuti dengan benar dan jangan dibiarkan begitu saja […]
Sesi 1 | Penjelasan Surah Al-Baqarah ayat 250 وَلَمَّا بَرَزُوا۟ لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِۦ قَالُوا۟ رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ Artinya Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: “Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap […]
Perlunya merencanakan keuangan syariah bagi seorang muslim, karena literasi keuangan syariah masih kecil maka menyebabkan kepemilikan produk akan zonk. Dan saat ini terdapat isu kelas menengah dalam kondisi yang riskan, yang terjadi karena pergantian kepemimpinan. Mengapa kita butuh perencanaan keuangan syariah? Karena terdapat perbedaan yang signifikan dari yang konvensional, seperti tidak adanya bunga. Fungsinya […]
Al Baqarah 248-252 Ayat 248 : Nabi mereka berkata kepada mereka (Bani Israel) sesungguhnya tanda kekuasaan atau kerajaanya (Thalut) adalah dapat mendatangkan kepada kalian sakinah dari Tuhan kalian dan sisa peninggalan lainnya yang ditinggalkan oleh keluarga musa dan harun a.s. yang dibawa oleh malaikat, sesunngguhnya yang demikian itu terdapat tanda kebesaran Allah swt jika kalian […]