Alhamdulillah, pada hari Rabu, 28 Februari 2018 lalu, Jama’ah Shalahuddin UGM mendapat kunjungan dari BKLDK (Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus) DIY. Kunjungan ini merupakan salah satu upaya untuk menjalin silaturahmi antara JS UGM dan BKLDK DIY. BKLDK DIY adalah salah satu lembaga yang memiliki hubungan yang dekat dengan JS karena didirikan oleh salah satu alumni Jama’ah Shalahuddin. Selain silaturahmi, kunjungan ini juga menjadi sara untuk bertukar ilmu dan berdiskusi tentang sikap Jama’ah Shalahuddin terkait dengan tragedi Muhammad Jefri yang kematiannya masih menjadi misteri.
Kegiatan dimulai pukul 16.00 di ruang serbaguna lantai 2 Masjid Kampus UGM dan dihadiri oleh 7 anggota BKLDK dan 12 anggota Jama’ah Shalahuddin, dengan rangkaian acara sebagai berikut :
- Ta’aruf masing-masing anggota
- Penyampaian profil masing-masing lembaga
- Diskusi kasus Muhammad Jefri
- Foto bersama
“Kami (BKLDK) menganggap Jama’ah Shalahuddin sebagai kakak kami, maka kami ingin belajar dan memetik ilmu melalui Jama’ah Shalahuddin. Kami ingat betul pada masa itu (aksi keadilan tragedi Siyono), Yogyakarta menjadi yang paling berani menggalang aksi besar, dan itu digawangi oleh Jama’ah Shalahuddin dengan melibatkan lembaga-lembaga lain yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Yogyakarta. Maka, dalam kesempatan ini kami ingin menanyakan kepada JS, apakah dalam menyikapi tragedi Jefri ini, JS akan melaksanakan aksi dengan menghidupkan kembali Aliansi Mahasiswa Yogyakarta ?,”
demikian ungkap salah satu anggota dari BKLDK DIY.
Hasil dari diskusi tersebut menghasilkan respon dan jawaban dari JS yaitu “JS akan mencoba untuk ‘menggodok’ isu tersebut melalui Departemen Kajian Strategis terlebih dahulu, dan kelanjutan terhadap pernyataan sikap selanjutnya akan mencoba untuk dikomunikasikan terlebih dahulu secara internal dan dengan pembina Jama’ah Shalahuddin”.
Terakhir, kegiatan diakhiri dengan saling berucap terima kasih dan penyerahan pernyataan sikap BKLDK DIY terkait tragedi Ghouta Timur kepada Jama’ah Shalahuddin.