Mendadak Ngaji 8 Agustus 2024 | “How Islam make your life better with simply Budgeting”

Perlunya merencanakan keuangan syariah bagi seorang muslim, karena literasi keuangan syariah masih kecil maka menyebabkan kepemilikan produk akan zonk. Dan saat ini terdapat isu kelas menengah dalam kondisi yang riskan, yang terjadi karena pergantian kepemimpinan. 

 

Mengapa kita butuh perencanaan keuangan syariah? Karena terdapat perbedaan yang signifikan dari yang konvensional, seperti tidak adanya bunga. Fungsinya untuk menghindari transaksi yang bersifat adanya riba. Bahkan di agama lain, kecuali yahudi bunga dalam transaksi keuangan dilarang karena merugikan. Selain itu, perencanaan keuangan syariah dilakukan untuk mencari keberkahan, yang In syaa Allah akan aman dan selamat dari fitnah di dunia, serta efek jangka panjangnya adalah diberi kelancaran dalam hidup dan In syaa Allah keluarga akan terjaga dalam keselamatan dan kesehatan di dunia. Maka dari itu, proses pencapaian tujuan keuangan  akan komprehensif, terintegrasi, dan terstruktur dengan prinsip dan kaidah syariah. 

 

Hidup akan tenang jika tidak ada hutang, maka dari itu lebih baik dihindari agar menghindari riba. Seperti dalam surah Al-Hasyr:18

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dalam surah tersebut dapat diambil pelajaran bahwa kita seharusnya memperhatikan perilaku kita di mana akan menambah pahala atau malah menambah beban hidup yang akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Contohnya ketika sudah gajian lebih baik diperhatikan apa yang akan dibeli apakah akan bermanfaat kedepannya, maka perlu dibatasi akan godaan barang baru atau fomo. 

 

Permasalahan keuangan yang sering dihadapi setiap orang yaitu susah menabung, pengeluaran lebih besar dibandingkan dengan pendapatan, tidak bisa berinvestasi yang sesuai dengan tujuan keuangan, tidak bisa budgeting, dan tidak konsisten. Solusi yang dapat dilakukan adalah perlu adanya wishlist atau tujuan untuk kedepannya agar menjadi pribadi yang memiliki sikap disiplin diri dalam menangani permasalahan keuangan. Karena niat yang baik dari suatu tujuan hidup In syaa Allah segala urusan akan dibantu oleh Allah SWT. Yang kedua perlu adanya support system dari teman yang bisa membangun disiplin diri tersebut, seperti berada dalam lingkungan pertemanan yang baik. Dan yang ketiga perlu belajar bisnis yang syariah mulai dari sekarang. 

 

Terdapat 4 prinsip utama perencanaan keuangan syariah. Yang pertama perlu diperhatikan di mana kita mendapatkan harta itu, lebih baik dari yang halal, mulai dari diperhatikan di mana kita bekerja, maka dari itu perlunya hati-hati agar tidak ada uang goib dan jangan sampai rezekinya orang kita ambil. Yang kedua harta perlu dilindungi mulai dari kita perlunya bersedekah, berzakat, infaq, dan manajemen syariah. Yang ketiga yaitu harus mengelola harta dengan kaidah syariah agar terhindar dari riba. Dan yang terakhir adalah membelanjakan harta yang sesuai kebutuhan dan bermanfaaat untuk duniawi maupun akhirat kelak. 

 

Terdapat piramida perencanaan keuangan yang terdiri dari cash flow, dana darurat, pinjaman; manajemen risiko; tujuan keuangan; rencana pensiun; dan distribusi kekayaan.Dalam prinsip piramida perencanaan keuangan perlu memperkuat pendapatan (income) agar tidak lebih kecil dari pengeluaran. Harus ada manajemen risiko seperti pendaftaran asuransi bpjs untuk kedepannya. Luruskan tujuan dalam mendapatkan keuangan seperti untuk menikah, persiapan sekolah untuk anak, membeli barang yang diinginkan, dan lain sebagainya. Rencana pensiun harus disusun dengan baik seperti harus ada pasif income dan penghasilan dari investasi. Dan distribusi kekayaan, seperti dalam surah an nisa, contohnya seperti untuk waris dan hibah. 

 

Budgeting yang baik dimulai dari mencatat pengeluaran keuangan setiap saat, dibuat anggaran perbulan yang berasal dari patokan keuangan, terakhir mereview keuangannya perbulan yang termasuk saving atau tidak. Dan perlunya melengkapi financial check up dalam bentuk laporan cashflow bulanan dan neraca keuangan. Maka dari itu kita akan mencapai hijrah finansial. 

 

Tanya Jawab : 

  • Prinsip utama perencanaan keuangan syariah yaitu sumber harta yang didapatkan, teman saya ada yang memiliki beasiswa dari bank. Apakah beasiswa ini haram karena bank mengandung unsur riba, lalu apakah kita dapat memanfaatkan dana beasiswa dari pemerintah seperti lpdp karena dirumorkan bahwa dana tersebut diperoleh dari keuntungan pelayanan yang mengandung riba? 

 

jawaban : terkait dari beasiswa dari pandangan ulama beasiswa itu diperbolehkan karena kita masih hidup di negara yang belum full syariah yang masih dalam sistem ekonomi kapitalis. Kalau misal masih menerima gaji dari pajak, pajak berasal dari berbagai sumbe,misalnya terpaksa dan dalam keadaan darurat diperbolehkan. Namun untuk meminimalisir riba, kita bisa memilih memakai di bank syariah. Fokus ke beasiswa saja bukan dari mana uang itu atau di mana bank itu berasal karena diluar kontrol kita. Tapi jika ada opsi lain bisa mencari yang lebih syariah, misal pendanaan dari komunitas syariah atau BSI atau muamalah atau yang lainnya jika terdapat perasaan ragu. Dari lembaga pemerintah itu tidak apa-apa seperti lpdp. Makanya produk-produk pemerintah seperti bpjs dan lain sebagainya mereka telah mendapatkan fatwa halal dari MUI walaupun tidak secara langsung menjadi produk syariah, bpjs bukan syariah dan konvensional karena jaminan nasional jadi dia sistemnya dilihat lebih banyak manfaatnya atau mudharatnya kita ikut masih diperbolehkan. Tapi jika ada opsi yang lebih syariah silahkan, hanya kadang-kadang terbatas pilihannya dan tidak semua bisa diakses. Salah satunya ketika bekerja industri syariah itu tidak sebanyak industri konvensional,maka dari itu dimulai belajar dari yang umum dan setelah mendapatkan ilmu maka bisa cari yang syariah. 

 

  1. Sebelumnya saya pernah pakai bank BSI, namun waktu itu terdapat kendala seperti mau ambil uang saldonya terpotong dan uangnya tidak keluar, saya bolak balik mendatangi satpam sampai mendatangi bank BSI nya sendiri tetapi malah diputar-putar sehingga menurunkan tingkat kepercayaan saya terhadap bank tersebut. Belakangan ini saya suka banget dengan bank BCA dan Seabank. BCA ini yang kita ketahui bisa kita ambil sampai 0 saldo potongannya rendah, dan BCA itu bagus banget sampai orang-orang sepercaya itu sama BCA. Yang kedua itu Seabank itu ngirim transaksi kemana aja itu gratis tetapi ada bunganya. Apakah setiap bunga yang didapatkan dari Seabank kita ambil atau kita biarkan saja atau tapi kita tetap boleh pakai bank tersebut? Tadi ustadz bilang hati-hati dalam bekerja di instansi tertentu, saya pernah bekerja di suatu instansi selama 3 bulan itu banyak kerusakan yang ada dalam diri saya dari uang tersebut, uangnya banyak tapi tidak tampak. 

 

jawaban : Sebenarnya jika sistem dari suatu instansi ditegakkan dengan baik kan banyak orang yang masih lurus yang bekerja di suatu instansi tersebut yang ingin mengubah sistem tapi kadang-kadang tidak kuat akhrinya kita yang keluar atau kita akan cuek karena sistem yang ada terlanjur sudah tidak bisa diperbaiki. Minimal kita harus menjaga diri sendiri seperti dari uang-uang yang mungkin tidak berkah, mau sebanyak apapun uang yang tidak berkah tidak akan jadi apa-apa. Di Indonesia sendiri sulit mengembangkan ekonomi syariah karena yang pertama adalah SDM kita kurang siap, yang bekerja di industri syariah kurang. Untuk BCA syariah sudah ada dan pelayanannya sudah bagus serta sudah terpisah dengan konvensional. Untuk BSI sudah bisa ditarik sampai 0 saldo dan sedang perbaikan juga karena perlu menggabungkan mandiri syariah, BNI syariah, dan BRI syariah, prakteknya masih ada beberapa kendala terjadi terkait dengan alur dengan bank itu sendiri maka kita tetap harus support dan kemarin juga terkena hack. Maka BSI tersebut perlu dibesarkan yang butuh SDM yang berkualitas yang pelayanan ini menjadi prima. Isunya ada dua yaitu diserang dari non-syariah agar perbankan syariah ini tidak berkembang, dan banyak pihak yang membatasi membuat macam-macam, yang kedua itu equity dari syariah itu modalnya kecil jika nasabahnya tidak banyak maka tidak bisa gerak, seperti biaya admin di bank syariah itu lebih besar dari konvensional. Maka dari itu, kita perlu menggunakan produk syariah agar tidak tergona dengan kapitalis dan menjadu tuan rumah di negeri sendiri. Terkait Seabank tadi belum ada syariahnya, kalau misal masih dipakai untuk kerja dan lain sebagainya kalau ada penambahan terkait bunga dan lain sebagainya tidak boleh dipakai, bunga tersebut harus disumbangkan untuk kepentingan sosial biasanya untuk perbaikan jalan atau acara warga yang penting tidak untuk konsumsi. Selama masih dipakai belum ada gantinya tidak apa-apa, namun yang penting dicatat penambahannya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.