Kajian Ahad Pagi Ahad, 17 November 2024
Al-Baqarah ayat 270-271 Sedekah Secara Sembunyi-Sembunyi dan Sedekah Secara Terang-Terangan
Pembicara : Ustadz Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I., M.A.
(Al-Baqarah ayat 270)
وَمَاۤ اَنۡفَقۡتُمۡ مِّنۡ نَّفَقَةٍ اَوۡ نَذَرۡتُمۡ مِّنۡ نَّذۡرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُهٗ ؕ وَمَا لِلظّٰلِمِيۡنَ مِنۡ اَنۡصَارٍ ٢٧٠
Artinya: “Dan apapun infak yang kamu berikan atau nazar yang kamu janjikan maka sungguh, Allah mengetahuinya. Dan bagi orang zalim tidak ada seorang penolong pun.”
(Al–Baqarah ayat 271)
اِنۡ تُبۡدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِىَۚ وَاِنۡ تُخۡفُوۡهَا وَ تُؤۡتُوۡهَا الۡفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيۡرٌ لَّكُمۡؕ وَيُكَفِّرُ عَنۡكُمۡ مِّنۡ سَيِّاٰتِكُمۡؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡرٌ ٢٧١
Artinya: “Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti atas apa yang kamu kerjakan.”
Penjelasan
Ayat ini masih berhubungan dengan beberapa ayat sebelumnya. Dalam dua ayat tersebut sendiri membahas sedekah secara sembunyi-sembunyi serta secara terang-terangan. Pada beberapa kesempatan, infaq memang lebih baik lebih baik dilakukan secara sembunyi-sembunyi, atau pun sebaliknya. Infaq memang lebih baik lebih baik dilakukan secara terang-terangan.
Ayat di atas berhubungan dengan nama-nama Allah yang mulia atau asmaul husna bahwa Allah mengetahui apa yang kita kerjakan. Maka, Allah pasti akan mengetahui, meski sedekah yang dilakukan dilakukan secara sembunyi-bunyi. Dengan kata lain, hal ini harus kita yakini dalam diri bahwa Allah mengetahui segala yang kita lakukan. Khabir (خَبِيۡرٌ) sendiri artinya Allah pasti mengetahui secara mendalam, termasuk niat-niat kita dalam bersedekah. Jika niat kita dalam bersedekah tidak baik, baik sedekah itu dilakukan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, sedekah tersebut sudah tidak bernilai di sisi Allah. Hal ini karena jika kita berbuat kebaikan, pasti akan ada balasannya. Begitu juga jika kita berbuat keburukan, Allah pasti akan membalasnya.
Al-Baqarah ayat 270
Kata “ma” menunjukkan semua dan berapapun jumlahnya (kuantitas), baik kecil maupun besar. Makna kedua yaitu dari sisi kualitasnya. Allah mengetahui segala kualitas sedekah yang kita beri. Segala apa yang kita beri, nantinya akan dibalas oleh Allah Swt. di kemudian hari. Makna ketiga yakni jenis atau bentuk-bentuk yang kita nafkahkan, misalnya uang, makanan/minuman, benda/barang, kendaraan, dsb. Pada beberapa waktu, orang lain mungkin lebih membutuhkan benda dibandingkan uang. Begitu juga sewaktu haus yang dibutuhkan adalah minuman, bukan emas. Maka, sedekah yang diberikan sesuai waktu atau kebutuhannya, nilainya justru akan lebih berharga/bernilai. Apabila kita tidak melakukan pemberian terhadap seseorang pada waktunya, bisa dikatakan kita termasuk orang yang zalim, misalnya zakat. Kita sebaiknya tidak merasa lebih tahu mengenai apa yang sebenarnya fakir miskin butuhkan. Bisa jadi hal tersebut bukan lah hal-hal yang sedang mereka butuhkan.
Al-Baqarah ayat 271
Menampakkan di sini artinya menunjukkan sedekah terhadap semua manusia, baik offline maupun online. Dalam ayat ini, menampakkan sedekah tersebut dibenarkan. Pada suatu ketika, Rasulullah pernah menyerukan dalam majelis untuk dapat bersedekah terhadap salah satu orang yang membutuhkan bantuan. Akhirnya, ada seseorang yang maju dan akhirnya beberapa yang lain itu termotivasi. Kemudian, Rasulullah berkata, “Barangsiapa yang memberikan contoh yang baik dalam Islam, maka ia akan mendapat pahala seperti orang yang melakukan tanpa mengurangi pahala mereka.” Sedekah yang dibolehkan adalah sedekah yang ditujukan untuk memberi motivasi orang lain untuk melakukannya. Bukan sedekah yang tujuannya sebagai wujud takabur atau riya’. Sedekah yang di-ikhfa’-kan atau kita sembunyikan dari manusia, tidak dapat kita sembunyikan dari Allah, termasuk segala niat kita. Dahulu kala, sembunyi-sembunyi mungkin dilakukan deni malam gelap gulita. Akan tetapi, di zaman penuh kemajuan ini, banyak kemudahan bagi kita untuk dapat bersedekah secara sembunyi-sembunyi. Dalam ayat ini, sedekah diberikan terhadap faqir atau di sini merujuk pada fakir miskin. Allah pasti mengetahui segala sedekah, secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, dengan mendalam. Akan tetapi, pada satu sisi, sembunyi-sembunyi memang dianggap lebih utama. Pertama, menjaga kehormatan penerima. Kedua, menjaga keikhlasan pemberi. Selain itu, godaan untuk merusak niat baik dalam sedekah dapat mudah sekali muncul apabila sedekah dilakukan secara terang-terangan.
Tanya Jawab:
Q: Pada masa pilkada, ada calon-calon yang memberikan bantuan. Bukan perorangan, tetapi diberi ke RT-RT, misalnya untuk pembangunan masjid. Apakah boleh kita menggunakan dana-dana tersebut dan apa status bantuan tersebut?
A: Kalau dari beberapa sisi status hukumnya, bantuan tersebut sifatnya halal. Memanfaatkan momentum, pada beberapa kondisi, dianggap sah-sah saja. Pada bulan Ramadhan sendiri, banyak dari kita memanfaatkan momentum tersebut untuk bersedekah. Maka, jumlah sedekah di waktu Ramadhan terkadang lebih banyak dibanding bulan-bulan biasa. Ini juga termasuk ke dalam memanfaatkan kondisi untuk.
Q: Memotivasi orang lain untuk empati dan peduli?
A: Pertama, mempelajari bahwa berinfaq itu kita niatkan untuk beramal, atau berinvestasi. Kedua, pada saat memberikan, tidak perlu menambah rekayasa-rekayasa tertentu. Ketiga, tidak perlu mencerita-ceritakan terhadap orang lain. Keempat, berusaha melupakan apa yang sudah kita beri atau tidak perlu mengingat-ingat kembali. Kelima, menganggap kecil pemberian kita.
Q: Apabila kita diminta sumbangan untuk acara yang tidak syar’i, apakah kita harus memberi karena tuntutan kampung?
A: Menjadi bagian dari lingkungan, beberapa hal atau kondisi mungkin tidak sejalan dengan kita sehingga kita diminta untuk memberi sumbangan untuk kegiatan yang mungkin kita tidak sepakat. Karena kita bagian dari lingkungan, mungkin kita beri sumbangan dengan sesuai porsi umum diberikan di masyarakat tersebut. Akan tetapi, jika kita punya jumlah besar, sebaiknya kita bisa memberikan ke orang yang lebih membutuhkan
Q: Apa infaq, sedekah, wakaf bisa menghapus dosa?
A: Infaq, sedekah, wakaf bisa menghapus sebagian dosa-dosa kita. Biasanya adalah dosa-dosa kecil. Jika dosa besar dengan bertobat kepada Allah.
Q: Apakah infaq, sedekah, wakaf yang diberikan atas nama orang tua dapat menghapus dosa-dosa?
A: Bisa. Orang boleh bersedekah atau berwakaf atas nama orang tua yang sudah wakaf. Meski ada perbedaan pendapat, kebanyakan ulama membenarkan atau memperbolehkan sedekah tersebut. Intinya kalau bersedekah dibolehkan atau dibenarkan.