Semangat menjadi sebuah bahan bakar untuk menjalankan tubuh yang akan selalu berhenti jika tidak diisi dengan bahan bahan bakar semangat tersebut. Barangkali kata-kata tersebut yang sedikit dapat menggambarkan bagaimana perjuangan teman-teman LDK SALAM UI yang jauh dari seberang provinsi menuju provinsi yang berada diujung selatan—D.I. Yogyakarta. Begitupun juga sama halnya dengan teman-teman Jama’ah Shalahuddin yang berusaha untuk mempersiapkan penyambutan kedatangan teman-teman SALAM UI tersebut. Semua hal tersebut dilakukan dengan ceria, tidak ada paksaan satu sama lain. Benih-benih kesukarelaan tersebut yang kemudian akan menjadi faktor terjalinnya sebuah silaturahmi yang kontinuitas.
Pada sore hari, kira-kira pukul 16.15 teman-teman SALAM UI tiba di Kampus Biru—Universitas Gadjah Mada, khususnya di Masjid Kampus UGM. Kedatangan SALAM UI ke Jama’ah Shalahuddin bermaksud untuk studi banding. Studi banding tersebut lebih fokus pada “media”. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk saling bertukar pikiran terkait ke-LDK-an. Demikian juga kondisi masing-masing antara SALAM UI dengan Jama’ah Shalahuddin.
Acara tersebut dimulai dengan pembukaan yang dipandu oleh pembawa acara. Setelah pembukaan tersebut langsung dilanjut dengan pembacaaan Tilawatil Qur’an. Sebelum memasuki inti acara, terlebih dahulu dilakukan sesi ta’aruf (perkenalan) masing-masing orang baik dari pihak SALAM UI maupun dari Jama’ah Shalahuddin sendiri. Sesi ta’aruf menjadi suatu hal yang menarik, karena banyak juga dijumpai mereka yang berasal dari daerah yang sama. Setelah sesi ta’aruf tersebut kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari masing-masing ketua. Dari SALAM UI ada Arief Rahman, sedangkan Jama’ah Shalahuddin sendiri adalah Ali Ibrahim. Keduanya, saling memberikan apresiasi SALAM UI yang telah mengunjungi, adapun Jama’ah Shalahuddin yang dikunjungi.
Acara inti dimulai dengan presentasi dan penjelasan terlebih dahulu dari MC (Media Center) Jama’ah Shalahuddin. Pada penjelasan tersebut dijelaskan ranah kerja dari Media Center Jama’ah Shalahuddin yaitu JS Comic, JS Radio, Website, JS TV, Boulevard—Buletin Media Center Jama’ah Shalahuddin. Sedangkan dari pihak SALAM UI juga memaparkan terkait bagaimana Media Center di SALAM UI tersebut, yaitu pada presentasi tersebut SALAM UI menunjukkan produk-produk yang telah dibuat oleh temen-temen Media Center SALAM UI. Diantara produk-produk tersebut adalah SALAM TV, Koran SALAM UI, Informasi di akun twitter, Buletin dll. Setelah keduanya saling mempresentasikan terkait bagaimana kondisi dan keadaan masing-masing Media Center.
Masing-masing dari keduabelah pihak dipersilahkan untuk saling bertanya untuk bertukar informasi. Kemudian pertanyaan muncul dari salah seorang dari SALAM UI. Pertanyaan yang diajukan adalah mengenai persiapan JS TV apabila ingin turun ke lapangan, kemudian bagaimana SDM yang ada di Media Center Jama’ah Shlahuddin, setelah itu pertanyaan yang terakhir adalah mengenai teknik pengambilan gambar yang dilakukan oleh JS TV, type kamera yang digunakan, serta aplikasi untuk pengeditan. Sebaliknya, sedangkan dari Jama’ah Shalahuddin mengajukan sebuah statement terkait FSLDK kemudian meminta tanggapan atau komentar dari SALAM UI. Tanggapan tersebut kemudian ditanggapi oleh perwakilan dari Departemen Ekstern SALAM UI dan dilanjutkan oleh Ketua SALAM UI. Adapun contain dari diskusi terkait FSLDK adalah mengenai mempertanyakan “Struktural FSLDK yang dinilai sudah menyerupai organisasi, padahal FSLDK adalah Forum”. Kemudian juga dari pihak SALAM UI melontarkan “Kondisi FSLDK apakah sudah dirasakan betul oleh keseluruhan LDK se-Indonesia, padahal setiap LDK memiliki kesempatan dan peluang yang sama di FSLDK”.
Perbincangan tersebut dijeda beberapa menit untuk melaksanakan sholat Maghrib berjama’ah. Setelah sholat maghrib diskusi kembali dilaksanakan namun, di tempat yang berbeda yaitu Segi Delapan Masjid Kampus UGM. Ternyata perbincangan berisi hal yang sama mengenai FSLDK, kemudian pada pembahasan ini masing-masing antara Jama’ah Shalahuddin dan SALAM UI saling memikirkan konsep koordinatif yang idel untuk FSLDK. Terbesit dari pihak Jama’ah Shalahuddin menawarkan konsep “koordinasi kolegial” dalam FSLDK. Hal tersebut mendapat respon yang positif dari teman-teman SALAM UI. Sedangkan dari SALAM UI mengeluarkan konsep “Koordinasi Pusat – Cabang”, seperti halnya dalam struktural Pergerakan KAMMI.
Di akhir pertemuan, masing-masing ketua saling memberikan kenang-kenangan. Pihak Jama’ah Shalahuddin dan SALAM UI melakukan foto bersama di depan Masjid Kampus UGM.
Masjid Kampus UGM Jogjakarta, 4 November 2013
By: W. A. Amin (FSLDK JS-UGM)