Prof. Dr. H.M. Rasjidi
“Pertahankan Pemikiran Islam Dari Pengaruh Dunia Barat”
Oleh Rahma Nurdiyanti -Departemen Kajian Strategis JS UGM-
Dunia pemerintahan Indonesia pernah dihiasi oleh seorang cendekiawan muslim yang kritis dan berani mengkritisi pemikiran kawan nya. Prof. Dr. HM. Rasjidi, lahir di Kotagede Yogyakarta 20 Mei 1915, merupakan sarjana Cairo Mahasiswa Indonesia pertama. Ia juga menteri agama pertama di Indonesia mulai 3 Januari 1946 hingga 2 Oktober 1946. Ia pun pernah menjadi Ketua Diplomatik RI pertama yang mengikuti utusan diplomatik Mesir ke Yogyakarta. Pada akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhir pada 30 Januari 2001
Prof. Dr.. Rasjidi mengawali studi menengah atas nya sampai sarana di Mesir (Negara timur) dan melanjutkankannya di Eropa. Ia merupakan lulusan Cairo University dan Sorbonne University. Dan ia dikenal sebagai cendekiawan yang amanah, jujur, dan sederhana.
Menjalani studi yang lama di Negara timur membuat nya memiliki cara pandang kuat terhadap ajaran islam meski setelahnya ia menjalankan studi di Eropa. Sehigga ia dapat menyaring informasi-informasi barat. Dapat kita ketahui bahwa pemikiran-pemikiran barat dalam beberapa sekte nya bertentangan dengan islam, terlebih lagi di lingkungan cendekiawan-cendekiawan barat. Selain itu, kaum orientalis barat yang benci islam pun dapat menyalurkan pemikirannya yang secara langsung atau tidak langsung menunjukkan kebenciannya terhadap islam dan bertujuan memerangi islam. Namun dengan teguh nya Prof. Dr. HM. Rasjidi mempertahankan pemikiran-pemikirannya atau pandangannya terhadap ajaran islam. Hal ini pun didukung dengan lingkungan wilayah timur yang menyertai nya selama bertahun tahun sebelum studi di Eropa.
Ia faham mengenai pemikiran-pemikiran barat dan kaum orientalis barat. Karakter nya yang kritis dan pengetahuannya yang luar biasa dapat kita simpulkan dari kritikan atau koreksiannya terhadap tulisan Dr. Harun Nasution yang berjudul “Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya“
Di dalam buku ini ia mengoreksi banyak dari argumen Dr. Harun Nasution yang kurang tepat bahkan salah. Dalam buku koreksiannya, Prof. Dr. HM Rasjidi menunjukkan bahwa pemikiran Dr. Harun Nasution dalam buku “Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya“” telah dipengaruhi oleh pemikiran barat dan menjadi sasaran empu bagi kaum orientalis barat yang benci islam.
Dalam buku nya Koreksi Terhadap Dr. Harun Nasution, ia menjelaskan bahwa Imperialis Belanda adalah inspirator utama terpecah belah nya umat Islam di Indonesia dalam ranah pemikiran dan budaya. Kaum penjajah lah yang membawa agama Kristen dan menyebarkannya ke tengah umat. Mereka juga menanamkan benih Sekularisme di bidang hukum dan pendidikan dan mengawalnya sepanjang hamper empat abad masa penjajahan. Mereka sangat sadar, dua bidang ini (hukum dan pendidikan) beperan dominan dalam menentukan masa depan umat. Karenanya, Belanda melakukan sekularisasi pendidikan lewat pendirian sekolah pemerintah yang mengajarkan ilmu-ilmu eksakta dan sosial, dan menafikan pendidikan agama. Kebanyakan sekolah ini terletak di kota dan wilayah yang relatif maju. Dikotomi ilmu agama dan ilmu umum ini mengakibatkan terjadinya perpecahan generasi di ranah pemikiran dan budaya. Kelompok pertama berpola pikir barat dan awam terhadap nilai-nilai Islam. Belanda juga menyerang hingga ke jantung umat Islam. (1)
Kritikan yang ia tujuan kepada karya Dr. Harun Nasution adalah salah satu cara untuk mempertahakan pemikiran islam di tengah kalut nya kondisi dunia islam saat ini yang diakibatkan oleh serangan pemikiran oleh barat. Kritis nya pemikiran Prof. Dr. HM. Rasjidi mengupas kejanggalan-kejanggalan yang menodai ajaran agama Islam.
(1)Rasjidi, 2013, Koreksi Terhadap Dr. Harun Nasution, Depok, Kalam Ilmu Indonesia (halaman 2)