Safari Ilmu di Bulan Ramadan (SAMUDRA) RDK UGM 1445 H hari pertama berlangsung pada Senin, 11 Maret 2024, dibersamai oleh pembicara Mirza Satriawan, S.Si., M.Si., Ph.D. dengan membawa tajuk “Memahami Metode Dakwah Nabi dalam Membangun Masyarakat Madinah sebagai Inspirasi Menyongsong Peradaban Berkemajuan.” Dosen FMIPA UGM tersebut, memaparkan sirah Rasulullah saw. yang didalamnya terkandung metode dakwah di mana sepatutnya bisa menjadi jalan dakwah masa kini dari saat kisah di Makkah. “Kalau bisa memahami metode dakwah Nabi dalam membangun masyarakat Madinah, tentunya tidak bisa dilakukan hanya sepotong di bagian Madinahnya, tetapi dilihat secara keseluruhan karena masyarakat Madinah terdiri dari sebagian kaum Muhajirin yang pembinaannya telah dilakukan Rasulullah saw. ketika di Makkah,” jelas Ustaz Mirza di Masjid Kampus UGM.
Pertama, beliau mengutip QS. Al Ahzab ayat 21, “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” Kutipan tersebut beliau sampaikan sebagai alasan umat Islam harus mengikuti metode pengajaran Rasulullah saw. karena beliau merupakan suri tauladan dalam segala lini kehidupan terlebih terkait dengan dakwah agama.
Hal selanjutnya, pembukaan Ustaz Mirza yaitu dengan membahas langkah awal dalam membedakan antara metode dan hal teknis dakwah Nabi saw. untuk kemudian mengetahui mana yang diikuti atau bisa diimprovisasi. Thoriqoh (metode dakwah) merupakan hal bersifat tetap yang tidak berubah dari masa Rasulullah saw. hingga sekarang. Berbeda dengan uslub (teknis dakwah), sifatnya mengikuti perubahan dan kebutuhan zaman. Keduanya memiliki tujuan, tetapi yang merupakan langkah wajib diikuti dan hasilnya pasti tercapai adalah thoriqoh.
Pemaparan lanjutan menurut beliau, langkah-langkah di atas diungkap dalam kutipan para ulama yang telah mengkaji sirah Rasulullah saw. terbagi 3 tahapan dakwah. Pertama, pembinaan dan pembentukan kelompok dakwah, Rasulullah saw. menanamkan akidah dan tsaqofah (budaya) Islam pada keluarga dan teman dekat dalam rangka menyiapkan kader di Makkah.
Tahapan kedua, interaksi dengan masyarakat, pertarungan pemikiran, dan pergolakan politik, Rasulullah saw. menggunakan kekuatan argumen untuk menyerang secara pemikiran (termasuk juga kebiasaan jahiliah) masyarakat Makkah dan tidak melibatkan kekerasan fisik maupun material.
Tahapan akhir ketika penerimaan kekuasaan, penerapan Islam dan dakwah ke seluruh dunia, di saat Rasulullah saw. mulai menjadi pemimpin negara Madinah sehingga menggunakan cara mempersaudarakan, kemudian memperkuat dakwahnya untuk mengamankan kabilah dengan piagam madinah dan peperangan.
Selaras dengan ketiga tahapan tersebut, Ustaz Mirza menutup kajian SAMUDRA RDK UGM 1445 H hari pertama melalui penggalan QS. Yusuf ayat 108, dan menyimpulkan, “Ini semua adalah jalan hidup yang telah ditempuh Rasulullah saw. yang merupakan metode dakwah beliau di mana seharusnya menjadi jalan hidup kita juga.” (Hanifah/Editor: Hafidah Munisah/Foto: Tim Media Kreatif RDK)