Dosen Fakultas Teknik UGM, Dewan Pengawas Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari, Ir. Noor Akhmad Setiawan, ST, MT, Ph.D., IPM. dalam ceramah Safari Ilmu di Bulan Ramadhan (SAMUDRA) 1445 H yang diselenggarakan di Masjid Kampus UGM, Kamis (14/3), menjelaskan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Proses Pembelajaran pada era revolusi industri 4.O.
Kecerdasan buatan merupakan stimulasi dari intelligence yang ada pada manusia, dihadirkan juga pada suatu mesin sehingga dalam kecerdasan buatan akan melibatkan pembelajaran, penalaran dan koreksi diri untuk melakukan tugas. Selanjutnya, Artificial Intelligence (AI) berevolusi dari yang sebelumnya berkomputasi dengan simbol menjadi pembelajaran mesin dan pembelajaran mendalam yang fokusnya telah bergeser dari konsep teoritis ke implementasi praktis.
Ahmad Setiawan memaparkan penjelasannya mengenai aplikasi Artificial Intelligence (AI) dalam pendidikan: Pertama, Relevansi AI dalam pendidikan yakni meningkatkan pembelajaran yang dipersonalisasikan dengan kebutuhan masing-masing siswa sehingga memunginkan penilaian, umpan balik dan penyampaian konten yang efisien dalam pendidikan. Kedua, pengalaman belajar yang dipersonalisasi, AI dalam pendidikan memunginkan jalur pembelajaran yang disesuaikan berdasarkan kinerja dan preferensi siswa, meningkatkan keterlibatan dan retensi pengetahuan. Ketiga, tutor dan asisten AI. Tutor AI memberikan bantuan yang dipersonalisasi menawarkan umpan balik langsung, sumber dan pembelajaran yang adaptif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa. Sedangkan asisten virtual yang didukung oleh AI mendukung siswa dengan pertanyaan, menyediakan materi pelajaran dan memfasilitasi pengalaman belajar interaktif.
Keempat, Tugas Administratif Otomatis. AI merampingkan tugas-tugas administratif seperti penilaian, penjadwalan dan pencatatan, sehingga membebaskan waktu para pendidik untuk interaksi yang lebih berdampak dengan para siswa. Mengelola dokumen dan entri data secara efisien. Al mengurangi beban administratif, sehingga para pendidik dapat fokus pada pengajaran dan dukungan siswa.
Kelima, Pembuatan dan Kurasi Konten AI menghasilkan konten pendidikan yang interaktif dan menarik, beradaptasi dengan gaya belajar dan preferensi siswa untuk transfer pengetahuan yang efektif. Kurasi konten otomatis oleh AI memastikan akses ke sumber daya pendidikan yang relevan dan terkini, meningkatkan kualitas dan relevansi materi pembelajaran.
Keenam, Meningkatkan Aksesibilitas untuk semua siswa. Teknologi Al menyediakan fitur aksesibilitas seperti text-to-speech dan pengenalan suara, memastikan inklusivitas bagi siswa dengan beragam kebutuhan belajar. Mereka menawarkan materi dan alat pembelajaran adaptif yang sesuai dengan gaya belajar yang berbeda, membuat pendidikan lebih mudah diakses dan menarik bagi semua siswa.
Di akhir sesi, Akhmad Setiawan memaparkan tantangan dan keterbatasan Al dalam Pendidikan: pertama, masalah privasi dan keamanan data. Kedua, resistensi terhadap perubahan dalam sistem pendidikan. Ketiga, bias dan ketidaksetaraan dalam algoritma AI. Keempat, keterbatasan teknis dan masalah keandalan. (Fatiya Auliya/ Editor: Hafidah Munisah/Foto: Tim Media Kreatif RDK)