Mimbar Subuh pada Senin, 25 Maret 2024 disampaikan oleh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, H. Okrisal Eka Putra Lc., M.Ag. di Masjid Kampus UGM.
Dalam ceramahnya, Okrisal menceritakan kisah pertemuan Nabi Musa a.s. dengan seorang ibu yang menangis karena kehilangan anaknya, kemudian Nabi Musa a.s. menanyakan usia dari anaknya tersebut, sang ibu menjawab bahwa usia anaknya 400 tahun. Nabi Musa pun menghibur ibu tersebut dengan mengatakan bahwa nanti pada akhir zaman ada umat nabi yang usianya hanya 60 tahun, kemudian ia menanyakan apakah umat yang berusia pendek itu juga bermaksiat kepada Allah Swt. Ibu itu menyatakan bahwa jika ia menjadi umat akhir zaman, ia akan membuat rumah dekat kuburan, agar ia selalu ingat beribadah dan kematian.
Okrisal menyebutkan bahwa umat Nabi Muhammad saw. memiliki beberapa keistimewaan diantaranya: pertama, usia umat Rasulullah saw. pendek sehingga dosa yang dihasilkan relatif sedikit. Dosa yang sering dilakukan manusia adalah ghibah. Dalam Tafsir Maraghi, ghibah diartikan sebagai seseorang yang membicarakan tentang saudaranya (saudara seiman, non muslim tidak termasuk), sesuatu yang tidak disukainya. Kedua, badannya kecil sehingga nafkahnya ringan. Ketiga, tidak dihujat oleh umat lain karena merupakan umat yang terakhir. Ia menyampaikan bahwa NASA (The National Aeronautics and Space Administration) menemukan tiga titik pada matahari kemudian meramalkan bahwa hal itu dapat memicu terjadinya badai matahari. Jika badai matahari benar-benar terjadi maka listrik akan mati, gelombang elektronik akan mati sehingga kehidupannya seperti pada zaman 60-an.
Ketiga, ketika di Padang Mahsyar, hisabnya didahulukan bahkan terdapat suatu riwayat yang mengatakan bahwa ketika di Padang Mahsyar orang kafir berkata bahwa jika mereka memang penghuni neraka, mereka memohon untuk segera dimasukkan ke dalam neraka. Semua orang pasti akan dihisab atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. dan tentang pentasarufannya. Untuk itu, ketika membeli sesuatu, seseorang hendaknya mempertimbangkan urgensinya atau memiliki alasan kuat yang mendasarinya sebagai contoh untuk membantu muslim lain yang sedang kesulitan. Ia menambahkan bahwa ada beberapa pihak yang tidak dihisab pada hari kiamat, yaitu orang yang suka melakukan salat malam, bersabar dan bersyukur saat mengalami musibah.
Keempat, pemberian azab ditunda dan diberi kesempatan untuk bertaubat, berbeda dengan umat sebelum Rasulullah saw. yang ketika melakukan kesalahan akan langsung diazab. Contohnya terdapat pada kisah kaum nabi Luth a.s. yang homoseksual yang akhirnya diberi azab oleh Allah Swt. melalui malaikat Jibril yang menyamar menjadi seorang pemuda yang tampan. Mereka dipukul oleh Jibril dengan sayapnya sehingga mereka menjadi buta, kemudian Jibril mengangkat kota Sodom ke langit dan menjatuhkannya kembali. Selain itu, umat Nabi Shaleh a.s., kaum tsamud diberi azab karena membunuh unta dan membagikan dagingnya, umat Nabi Hud a.s., kaum Aad diberi azab dan lain sebagainya. Sedangkan umat Nabi Muhammad saw. diberikan kesempatan untuk bertaubat kepada Allah Swt. Kelima, gaya hidup sederhana sehingga hisabnya ringan. Keenam, postur tubuhnya tidak terlalu tinggi.
Okrisal juga menceritakan kisah tentang Nabi Musa a.s. yang dihina oleh salah satu kaumnya, kemudian ia mengadu kepada Allah akan hal tersebut. Suatu hari ketika Musa bertemu dengan orang yang menghinanya tersebut ia meminta tanah untuk menenggelamkannya, kemudian ditenggelamkanlah orang tersebut hingga sebatas leher, lalu ia meminta ampunan kepada Nabi Musa tetapi ditolak sehingga Jibril turun untuk menegurnya karena Allah Swt. saja Maha Pemaaf.
Pada akhir sesi, ia berpesan agar memperbanyak istighfar, melaksanakan shalat taubat, dan memperbanyak amal soleh, selalu bersyukur dan bergembira atas datangnya bulan Ramadan akan membuat dosa selama satu bulan diampuni oleh Allah Swt. sesuai dengan hadist Nabi Muhammad saw. serta mengurangi ghibah dan kezaliman karena dapat mengurangi pahala. (Sayyidah Khalimatussakdiah/Editor: Hafidah Munisah/Foto: Tim Media Kreatif RDK)