06.30, Pagi yang cerah,
Agak berat memang membuka mata di pagi ini, meskipun tadi sempet terbangun tuk shalat shubuh tapi badan ini kembali tergeletak tak berdaya setelahnya.
Aku bingung ingin melakukan apa saja pagi ini. Padahal kemarin begitu banyak agenda yang harus aku ingin selesaikan seakan-akan ingin menambah waktu yang hanya 24 jam menjadi 30 atau bahkan 50 jam sehari. Mungkin tak hanya aku saja yang memiliki keinginan tuk memperlambat perputaran bumi ini, sebagian besar aktivis kampus aku rasa juga memiliki keinginan yang sama. Aneh memang, disaat banyak mahasiswa lain yang bingung mau menghabiskan waktunya untuk apa sedangkan dibelahan bumi lainnya sebagian mahasiswa sampai mencuri-curi waktu tuk beristirahat. Kalau saja bisa aku ingin mereka menyumbangkan waktu hari mereka kepadaku, agar mereka hanya hidup 20 jam sehari sedangkan aku hidup 28 jam sehari. Kan lumayan tuh.
Pernah kejadian aku harus berada di dua tempat yang berbeda pada waktu yang sama. Dan salah satunya gak bisa aku tinggalkan. Salah satu agenda membutuhkan kontribusi pemikiranku tuk menyelesaikan tugas kuliah yang deadlienya esok hari, satunya lagi menuntut kehadiranku walaupun Cuma sekedar menjadi pendengar di organisasi kampus. Dan semuanya memiliki konsekuensi sendiri-sendiri jika aku tak berada disana. Akhirnya aku putuskan tuk menghadiri acara rapat di organisasi terlebih dahulu lalu satu jam kemudian ikut debat materi kuliah di kampus. Ternyata temen-temen yang lain banyak juga yang memiliki nasib yang sama sepertiku dan ada beberapa yang mengikuti jejakku. Hasilnya sudah bisa ditebak, rapat di organisasi gak berjala sesuai rencana hanya sekedar formalitas tanpa adanya konflik yang bersifat membangun. Ini disebabkan karena peserta yang hadir kebanyakan tidak bisa mengikuti secara penuh dan ada pula yang terlambat sampai beberapa jam sehingga mereka hanya sekedar mengikuti saja gak ngerti udah sampai mana berjalan. Sedangkan kerja kelompok di kampus tidak lebih baik. Tugas yang dirjakan hanya sekerdar selesai tanpa ada niat tuk membuat lebih dahsyat. Inilah dampak yang terjadi jika kita melakukan suatu hal setengah-setengah. Hasilnya pun akan setengah-setengah pula. Gak maksimal.
Saya agak risih pula kalau ada temen-temen yang nyindir ” katanya aktivis dakwah, paham islam, tapi kok sukanya ingkar janji. Padahal kan itu ciri orang munafik. Janji jam 7 tapi datengnya jam 8”. Benar juga kata mereka. Kita kan aktivis dakwah, seharusnya meberikan teladan kepada mereka. Menunjukkan Islam kepada mereka, apakah Islam mengajarkan kita untuk ingkar janji, apakah islam menyuruh kita tuk telat dan tidak disiplin, tentu jawabannya tidak.
Benar kata salah seorang tokoh besar islam “tanggung jawab yang ada jauh lebih banyak daripada waktu yang tersedia”. Untuk itu diperlukanlah manajemen waktu yang baik. Karena Kita yang tidak bisa mengatur waktu maka waktulah yang akan mengatur kita. Semua orang di dunia memiliki jatah waktu setiap harinya sama, 24 jam. Trus kenapa ada orang yang begitu sibuk sampai waktu tuk ibadah saja gak ada tetapi yang lainnya sampai punya waktu main glof padahal dia seorang bos besar yang tentunya mengemban tanggung jawab yang besar pula. Jawabannya kembali lagi pada kemampuan orang tuk mengatur waktu. Waktu kok diatur kan emang sudah dari sononya 1 jam sama dengan 60 menit. Terserah kalian mau menyebutnya apa.
Ini ada beberapa tips tuk mengatur waktu yang aku saring dari berbagai buku. Kalau mau lebih lengkap ya beli bukunya langsung.
- Klasifikasi agenda-agenda yang dimiliki nebjadi agenda yang penting mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting mendesak, dan tidak penting tidak mendesak.
- Prioritaskan agenda yang penting mendesak terlebih dahulu laluseterusnya. Jika ada 2 atau lebih agenda penting dan menesak yang terjadi pada waktu bersamaan maka usahakan tuk menunda pelaksanaannya. Seperti ngerjain tugas yang awalnya jam 8 ditunda ampe jam 12. Tentu saja dengan persetujuan yang lain. Jika gak bisa kita terlebih dahulu menyapaikan kepada mereka bahwa kita gak bisa dating jam 8 tapi baru bisa dating jam 8.15 soalnya ada acara samapai jam 8. Setidaknya mereka sudah mengantisipasi ketidak hadiran kita selama 15 menit itu.
- Catat. Seharusnya kita memiliki catatan apa aja yang akan kita lakukan. Jangan terlalu mengandalkan kemampuan mengingat otak kita. Setajam-tajamnya otak lebih tajam pensil. {jcomments on}