Apabila kita melihat kejadian yang terjadi pada bangsa ini, bencana demi bencana mulai dari banjir, tsunami dan gunung meletus, ada baiknya jika kita dapat mengambil hikmah di balik itu semua, yang secara tidak langsung merupakan hasil dai ulah tangan manusia sendiri. Allah berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 41 yang artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.Pada zaman yang telah maju dan berkembang saat ini, manusia serba diberi kemudahan dengan kemajuan dari segala sisi kehidupan. Namun tidak sedikit yang lalai dan malah menyalahgunakan kemajuan tersebut, baik dalam bidang ilmu maupun teknologi yang ironisnya bukan pada fungsinya untuk kemaslahatan umat.
Sehingga, tidak jarang kita lihat dengan peyalahgunaan semua kemajuan ini, membuat manusia lebih mudah utnuk melakukan kemaksiatan. Kita tidak boleh menutup mata, pada kehidupan masyarakat sekarang, telah banyak kemaksiatan serta perbuatan dosa dengan berbagai macam bentuknya, seolah-olah itu menjadi hal yang biasa dan tanpa ada rasa malu mengumumkannya di khalayak ramai. Sesungguhnya dengan menyebarnya kemaksiatan ini, maka akan memberikan dampak buruk dan bisa mendatangkan adzab bagi umat manusia ke depan. Sebagaimana telah datang peringatan Allah kepada kaum-kaum sebelumnya dan hukuman yang telah diberikan kepada mereka atas semua kemaksiatan yang mereka lakukan.” Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri ( Al-Ankabut:40).
Rasulullah SAW juga telah menjelaskan sebagian dari akibat yang akan diberikan kepada umat akhir zaman apabila tetap melakukan kemaksiatan di muka bumi. Dan sebagian dari akibat itu telah terjadi. Kita dapat melihat sendiri di masa sekarang, mulai dari masalah harta, menyebarnya penyakit-penyakit yang berbahaya pada manusia dan hewan, naiknya harga barang kebutuhan, hujan yang turun berlebihan atau sebaliknya, hilangnya keberkahan dari suatu pekerjaan jarena niat yang salah, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan berbagai macam akibat buruk lainnya yang ditimbulkan dari peperangan dan fitnah yang tersebar di sana-sini melainkan semua itu telah dijelaskan secara terang dan jelas dalam Al-Qur’an bagi siapa saja yang mau berpikir dan mengambil pelajaran darinya. “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”(Asy-Syura:30).
Obat Dari Berbagai Musibah
Apabila kita menanyakan apakah obat yang mujarab untuk menghentikan musibah yang tak henti-hentinya mengunjungi bangsa ini, maka berikut beberapa obat yang diambil dari Al-Quran dan Hadist Rasulullah SAW.
1. Berusaha untuk melepaskan diri dari berbagai macam perbuatan maksiat dan bersegera bertaubat dengan sebenar-benar taubat untuk berupaya mencegah diri terjerumus ke dalam kemaksiatan lagi. ” Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia( Ar-Ra’d: 11), dan Allah juga berfirman dalam surat Al-A’raf surat 96 yang artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. Ali bin Abi Thalib mengatakan: “Tidak akan turun suatu bala’ kecuali dengan perbuatan dosa, dan tidak akan diangkat kecuali dengan taubat.”
2. Memperbanyak istigfar karena dengan istigfar Allah akan menambahkan rezekinya bagi manusia si muka bumi ini. ”Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS. Nuh:10-12). Sebagaimana Rasulullah SAW, utusan Allah yang telah diampuni segala dosanya dan telah dijaga dari segala macam perbuatan maksiat masih tetap beristigfar sebanyak lebih dari seratus kali setiap harinya.Namun jika istigfar tidak diikuti dengan berusaha melepaskan diri dari kemaksiatan juga sama artinya dengan taubat yang sia-sia.
3. Menjauhkan diri dari mencari harta dengan cara yang haram, khususnya kepada perbuatan mengambil harta dengan riba dan korupsi. ” Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (Al-Baqarah ayat 278-279). Dari Muslim meriwayatkan dalam kitabnya shahih muslim yang artinya” sesungguhnya Allah itu bersih( suci) dan tidak akan memberikan kepada orang-orang yang bersuci, dan Allah memerintahkan kepada umat muslim untuk melakukan perintahNya sebagaimana telah diperintahkan kepada umat-umat sebelumnya dan Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 51 yang artinya:” Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Pada surat Al-Baqarah ayat 172:” Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah.” Rasulullah juga telah menyampaikan bahwasanya makan harta secara haram adalah penghalang dari terkabulnya doa.
4. Menjauhkan diri dari segala perbuatan syubhat, yaitu perbuatan yang masih diragukan hukumnya apakah halal atau haram karena ditakutkan akan terjerumus ke perbuatan dosa. Sebagaimana Rasulullah SAW berkata: ” Akan datang kepada manusia suatu zaman, dimana manusia tidak akan menghiraukan darimana asal muasal harta yang didapatkan, dari haramkah atau dari halalkah?( HR.Bukhari)
5. Mengeluarkan zakat tepat pada waktunya, dan zakat yang merupakan rukun islam yang ketiga ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi manusia karena dapat melindungi manusia dari bencana besar dengan membersihkan hartanya dan di infakkan kepada fakir miskin. ” Sesungguhnya Sadaqah(zakat) mematikan dosa sebagaimana air yang mematikan api,”(HR.Tirmidzi)
6. Trakhir adalah menghilangkan ruang bagi channel-channel Televisi yang menyebarkan dan menyerukan kepada hal-hal buruk untuk memerangi kebaikan serta membuat manusia lebih jauh dari segala perbuatan baik dalam kehidupannya. Maka betapa banyak keburukan yang ditimbulkan dan berapa banyak waktu yang terbuang sia-sia olehnya.
Kita sebagai manusia diberi dua jalan dalam hidup antara memilih kebaikan atau kemaksiatan, dan kita harus selalu berusaha untuk tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan baik yang kecil maupun yang besar. Wallâhu ‘alam bish-shawâb.
Haidar Harist
Mahasiswa National University Yaman