Acara ini dibangun atas dasar kebutuhan di tubuh MDK akan keahlian tambahan sebagai penggerak media dakwah kampus. Bukan hanya kemampuan kemampuan yang bersifat “teknis” seperti kepenulisan dan produksi. Dibutuhkan kemampuan “strategis” untuk menganalisa pergerakan isu serta memberikan penyikapan yang berpengaruh dimasyarakat.
Tidak hanya kemampuan untuk bersifat reaktif. MDK saat ini juga dituntut untuk lebih proaktif dalam menciptakan isu. Minimal ada dua hal yang wajib dipahami agar pengangkatan isu tersebut berhasil. Yaitu kemampuan untuk mengkomunikasikan isu tersebut secara efektif ke masyarakat dipadukan dengan pemahaman tentang pengelolaan opini publik. Sehingga dipandang perlu untuk membekali para pemegang kebijakan media dengan keahlian manajemen isu. Training ini dirancang untuk memberikan kemampuan pengelolaan isu tersebut kepada penggerak media dakwah. Poin poin yang ingin ditekankan antara lain :
1. Memilih isu yang memiliki urgensi untuk disikapi.
MDK tidak mungkin menyikapi seluruh isu yang beredar dimasyarakat. Karenanya diperlukan keahlian untuk memahami isu isu apa yang memiliki “nilai berita” di kalangan masyarakat kampus dan berdampak terhadap perkembangan dakwah kampus. Serta mengenai sumber sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai sumber isu.
2. Pengkajian Isu dan Penentuan Sikap.
Pengkajian isu merupakan salah satu tahap yang penting untuk menentukan “kematangan” sikap yang akan diambil oleh MDK. Pengetahuan mengenai tahapan-tahapan pengkajian isu, faktor-faktor yang harus diperhitungkan serta alternatif dalam pengambilan sikap MDK akan sangat berpengaruh terhadap kualitas penyikapan yang dihasilkan. Bila waktu memungkinkan, materi mengenai teknik-teknik pengumpulan data sekunder akan sangat bermanfaat dalam menunjang tahapan pengkajian isu.
3. Pengemasan Isu ke Masyarakat.
Dibutuhkan pengetahuan mengenai cara cara yang efektif dalam mengkomunikasikan sikap MDK ke masyarakat melalui media. Sehingga masyarakat dapat menerima dan mendukung sikap yang diangkat oleh MDK. Hal ini bisa diperlebar tentang respon terhadap isu. Kapan dan plus minus suatu isu ditanggapi dengan sebuah aksi turun jalan, atau dengan mengadakan seminar, atau dengan artikelisasi opini ke semua media yang terjangkau atau dengan alternatif lain.
4. Manajemen Opini Masyarakat.
Banyak isu isu yang membutuhkan perhatian masyarakat dalam jangka panjang. Penyikapan isu-isu seperti Kemerdekaan Palestina dan Liberalisasi Agama membutuhkan waktu yang lama sebelum dapat mengubah opini masyarakat umum. Bagaimanakah cara untuk mempertahankan relevansi penyikapan yang telah dilakukan dalam jangka panjang? Langkah langkah apa saja yang harus diambil MDK untuk dapat mencapai peran sebagai agenda-setter di tengah masyarakat kampus?
5. Evaluasi Keberhasilan Penyikapan.
Pengukuran keberhasilan penyikapan merupakan langkah yang wajib dilakukan. Langkah ini penting untuk mengetahui kondisi real masyarakat dan kedepannya sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan penyikapan isu. Indikator indikator apa saja yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan penyikapan? Bagaimana seharusnya sebuah MDK melakukan evaluasi serta menyikapi hasil evaluasi tersebut?
Seusai acara tersebut diharapkan para peserta memahami metode manajemen isu mulai dari pengkajian hingga evaluasi. Serta memiliki wawasan tentang penerapan manajemen isu oleh media professional. Sehingga dihasilkan penyikapan yang matang, tepat sasaran dan memiliki pengaruh di masyarakat. Dengan itu, Media Dakwah Kampus dapat lebih aktif memberikan kontribusi untuk mencapai cita cita dakwah secara global.
Berikut ini adalah susunan acara Training Kemediaan “Managemen Isu” Jarsus Media Opini 1432 H (23/04/2011) :
No |
Acara |
Waktu |
1 |
Registrasi Peserta | 07.30-08.00 |
2 |
Pembukaan | 08.00-08.10 |
3 |
Pembacaan Tilawah | 08.10-08.20 |
4 |
Penjelasan tentang JMO dan BK IDI | 08.20-08.40 |
5 |
Training Kemediaan “Managemen Isu” | 08.20-11.45 |
6 |
Penutup | 11.40 WIB |
By : Jaringan Khusus Media Opini FSLDIK UGM 1432 H