Budi Handrianto: Ulama dan Saintis Harus Bersatu

Kajian Safari Ilmu di Bulan Ramadhan (Samudra) pada tanggal 24 Maret 2024 dibersamai oleh Bapak Dr. Ir. Budi Handrianto, M.Pd.I., merupakan Pakar Islamisasi Sains dan Peneliti INSIST, sebagai pembicara. Dalam kajiannya, Budi Handrianto membahas mengenai sains modern berupa peninjauan konsep keilmuan barat dalam perspektif Islam. Knowledge yang memiliki arti pengetahuan, sama dengan science. Seiring berkembangnya zaman, science diartikan lebih spesifik tentang engineering dan ujungnya science diartikan sebagai MIPA. 

 

Ilmuwan India membatasi sains berupa metafisik, tidak boleh dicampurkan dengan agama. Hal ini yang menjadi ciri khas dari sains Barat. Sementara  dalam Islam, ilmu merupakan fisik dan metafisik. Menurut Robert Green Ingersoll, ilmu memiliki 3 pilar yaitu reason (alasan), observation (observasi), dan experience (pengalaman). 

 

Sains tidak netral, dalam sejarah ilmu itu berpindah-pindah. Dimulai dari Zaman Babilonian, Mesir, Mesopotamia, Yunani, Islam, kemudian Barat. Ilmu pada Zaman Babilonia merupakan ilmu yang sesuai dengan budaya Babilonia. Ketika berpindahnya zaman, maka ilmu juga akan ikut berpindah. Setiap zaman melakukan naturalisasi ilmu pengetahuan, sesuai dengan budaya pada zaman itu, contohnya orang Yunani. Ilmu Yunani kemudian beralih ke peradaban Islam (islamisasi), kemudian dilanjutkan dari peradaban islam menuju ke dunia Barat (westernisasi/sekularisasi). 

 

Menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas, ilmu itu tidak netral karena ilmu adalah sifat manusia. Setiap kebudayaan memiliki pemahaman yang berbeda meskipun diantaranya terdapat beberapa persamaan. Kebudayaan itu sendiri dicampurkan ke dalam ilmu pengetahuan. 

 

Mulyadhi Kartanegara mengatakan bahwa ilmu berbeda dengan fakta. Fakta boleh netral, tetapi ilmu tidak sekedar fakta. Ilmu merupakan fakta dan penjelasan dari sang ilmuwan. Ilmu tidak lagi bersifat netral/objektif dalam arti yang sebenar-benarnya. Dilemanya adalah ilmu tidak bisa menjadi ilmu kecuali melibatkan penjelasan terhadap fakta yang ditelitinya. Ada banyak pendapat mengenai ilmu yang bersifat netral atau tidak netral, pada zaman sekarang kebanyakan orang menyebut bahwa ilmu merupakan suatu hal yang netral.

 

Ilmu dalam peradaban barat modern didominasi scientific worldview (cara pandang manusia yang lahir dari pandangan ilmu pengetahuan Barat modern), semua hal harus ilmiah. Sains Barat lahir dari peradaban Barat yang sekuler dan kekinian. Sains Barat Modern dikembangkan dari paham sekularisme, rasionalisme, utilitarismen, dan materialisme. 

 

Bapak filsafat Modern mengemukakan bahwa sebuah pameo yang terkenal sampai saat ini yaitu cogito ergo sum, yang artinya “aku berpikir maka aku ada”. Pada intinya, sains barat modern itu adalah produk dari budaya Barat yang melahirkan sekularisme, ateisme, relativisme, dan lainnya. 

 

Kemudian, dalam pemaparan Bapak Budi Handrianto menjelaskan bahwa Sayyed Hossein Nasr memberikan beberapa nasehat diantaranya menghilangkan sikap “memuja” sains dan teknologi Barat. Antara ulama dan saintis harus bersatu. Perlu adanya pendalaman terhadap sumber-sumber Islam tradisional dari Al-Qur’an, Hadits, ilmu-ilmu tradisional seperti filsafat, teologi, kosmologi, dan lain-lain untuk bisa memformulasikan pandangan alam Islam. Kemudian muslim perlu mempelajari sains barat modern setinggi-tingginya, khususnya sains murni, dengan begitu mereka akan dapat melakukan transformasi teori secara mendalam. 

 

Saat belajar sains, seharusnya ada 3 hal yang dipelajari, hukum, filsafat, dan sejarah sains. Ilmu sains diambil yang terbaru/terkini, sedangkan ilmu agama harus diambil dari awal. Kesimpulan yang dapat diambil dari kajian ini yaitu sebagai seorang muslim jangan terlalu memuja ilmu sains di Barat karena mengingat sejarah panjang bahwa ilmu itu berasal dari peradaban islam hingga sampai ke Barat. Kemudian sains merupakan produk/fenomena alam yang terus berubah dan berevolusi seiring berjalannya zaman. (Jullanar Hanun/Editor: Hafidah Munisah/Foto: Tim Media Kreatif RDK)

 

 

 

Saksikan videonya berikut ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.