KAP 1 September 2024 | Ayat Kursi

Pembahasan ayat kursi disajikan ulama sangat beragam dan panjang. Dalam ayat kursi, Allah menyebutkan tentang Dzat-Nya 17 kali, baik dengan asma Allah maupun dengan kata ganti. Kata ganti yang digunakan beragam, tidak monoton. Cara menyebutkannya bervariasi. Itu untuk menunjukkan ayat kursi sebagai ayat yang berisi keagungan Allah. Keindahan bahasa dalam ayat kursi sangat banyak, tetapi tidak dapat dibahas lebih dalam pada kajian ini karena waktu yang terbatas. Ahad, memiliki arti satu dalam bahasa Arab dan tidak ada pasangannya. 

 

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

 

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)”

Allah adalah nama diri. Artinya tidak bisa diterjemahkan. Allah dalam bahasa apapun tetap Allah. Penyebutan Allah disebutkan di awal untuk mempertengas. Inti bahasannya adalah Allah Swt. Lalu disebutkan beberapa sifat, keutamaan, kelebihan, yang artinya hanya Allah satu-satunya Dzat yang berhak disembah. Tidak ada sembahan dalam bentuk apapun yang berhak disembah selain Allah. Semua sembahan di muka bumi tidak layak untuk dijadikan sembahan. 

Mengapa Allah satu-satunya Dzat yang berhak disembah? Karena Allah yang Maha Hidup. Al Hayyu. Hidup yang sempurna tanpa ada cacat sedikitpun. Kita memang hidup, tapi punya cacat, punya kekurangan. Kita lupa, tidur, sakit, hingga meninggal. Kita lupa. Yang perlu diingat, diingat. Yang perlu dilupakan, lupakan. Al Qoyyum. Allah terus-menerus mengurus makhluk-Nya. 

 

لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ

 

“Tidak mengantuk dan tidak tidur”

 

Lata’huduhu. Allah tidak pernah dikuasai. Allah tidak pernah sinatun dan naum. Sinatun yaitu mengantuk, tahapan awal sebelum tidur, ngatuk yang paling awal. Walanaum. Tidur. Allah tidak pernah tidur. Mulai dari tahap awal mengantuk hingga tidur, Allah tidak pernah. Ketika Allah mengurusi alam semesta ini, tidak pernah mengantuk ataupun tidur. 

Ada dua cara penetapan sifat Allah. Yaitu dengan menyebutkan dan menegasikan. Cara penetapan yang bentuknya negasi itu tidak panjang lebar. Yang diperbanyak itu saat menetapkan atau menyebutkan. 

 

لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ

 

“Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi”

 

Kepemilikan Allah Swt. Kepemilikan yang mutlak dan hakiki. Kita pun milik Allah Swt. Seperti ucapan innalillahi wa innailaihi raji’un. Yang artinya, Sesungguhnya kita ini adalah milik Allah, dan kepada-Nya lah kita akan kembali. 

Apapun yang kita miliki, yang Allah titipkan kepada kita, akan dipertanggungjawabkan. Siapkan jawabannya di hadapan Allah Swt. 

 

  1. Bagaimana menyikapi berita gempa megathrust?

Kita harus siap dalam semua situasi yang ada. Yang terjadi dalam kehidupan kita itu beragam. Yang paling penting adalah sikap kita dalam menghadapi hal tersebut. Coba lihat warga Gaza, bagaimana cara mereka menghadapinya. Mereka menangis, tetapi lihat kalimat-kalimat yang mereka lontarkan. Ujian dan cobaan termasuk bencana bisa terjadi pada siapapun. Maka, disyukuri dan disabari. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.