KAP 29 Oktober | Mengenal Lebih dalam Konsep Tauhid

Kajian Ahad Pagi | Ahad, 29 Oktober 2023

Mengenal Lebih dalam Konsep Tauhid

Pembicara : Ust. Ridwan Hamidi, Lc. & Ust. Asep Sobari, Lc. 

Notulen : Lenny Aurelia A

Rasulullah Muhammad telah berada pada puncak kematangan ketika menginjak usia ke-38. Kala itu, sebelum diangkat menjadi seorang nabi dan rasul, Rasulullah sudah memiliki berbagai macam kenikmatan dan kemapanan hidup, seperti memiliki istri, anak, serta memperoleh prestise positif dari masyarakat sekitarnya. Khadijah binti Khuwailid, merupakan salah satu karunia yang telah diberikan oleh Allah Azza Wa Jalla sekaligus bentuk kemapanan hidup Rasulullah kala itu. Di era jahiliyah, Khadijah binti Khuwailid telah mendapat julukan “Ath-thahirah”. Hal ini memberikan aksentuasi akan kehormatan Khadijah bahkan di era jahiliyah sekalipun. Bunda Khadijah merupakan seorang wanita keturunan bangsawan Quraisy yang kaya. Namun, meskipun memiliki jumlah harta yang melebihi Rasulullah, beliau tidak pernah merendahkan Rasulullah

Lebih lanjut, bentuk kemapanan lainnya yang berada pada Rasulullah dimanifestasikan dengan prestise yang diberikan oleh masyarakat sekitarnya. Pada saat itu, masyarakat menjuluki Rasulullah sebagai “Al-Amin” yang berarti “terpercaya”. Rasulullah adalah seorang individu yang mudah bersosialisasi dan kerap kali memberikan solusi atas pelbagai permasalahan yang terjadi di dalam masyarakatnya. Dengan demikian, tidak diragukan jika Rasulullah memiliki prestise yang positif dari masyarakatnya. Namun, meskipun telah memiliki kemapanan hidup, kegelisahan Rasulullah yang hidup di zaman jahiliyah mengantarkannya menuju Gua Hira’ untuk bertafakur. Kegelisahan yang dirasakan oleh Rasulullah, dipicu oleh pelbagai bentuk-bentuk kejahiliyahan yang berkembang di dalam masyarakat Arab kala itu. Sejumlah kejahiliyahan tersebut meliputi, perilaku syirik, kesewenangan elit  (Al-Mala’), dan lainnya. 

Di era Jahiliyah, Al-Mala’ sebagai dewan musyawarah yang telah mapan kala itu, cenderung ingin mempertahankan status quo. Terdapat elit Al-Mala’ yang kerap kali memiliki sikap menentang para nabi. Fenomena ini menjadi salah satu pendorong Rasulullah untuk melakukan tafakur di Gua Hira’. Hasilnya, diturunkanlah surah Al-Alaq ayat 1-5 oleh Allah Azza Wa Jalla kepada Rasulullah sebagai wahyu pertama. Wahyu pertama tersebut merupakan kontra jahiliyyah yang mendekonstruksi zaman yang telah mapan tersebut. Implikasinya, hal ini menegaskan bahwa islam merupakan antitesa dari kejahiliyahan. Dengan demikian, islam dan jahiliyyah adalah dua hal yang tidak bisa disandingkan. 

Perintah ‘membaca’ di dalam Surah Al-Alaq merujuk pada praktik membaca tingkat tinggi sebagai bentuk ikhtiar untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Bagi seorang mukmin, mencari ilmu pengetahuan akan mengantarkannya untuk mengenal Allah Azza Wa Jalla. Hal ini sekaligus menjadi stimulus bagi seorang hamba untuk mengenali konsep Tauhid Rububiyah, yakni keyakinan bahwa Allah Azza Wa Jalla adalah pengatur, pemilik, dan pencipta segalanya. Selain itu, tidaklah sia-sia segala hal yang telah diciptakan oleh Allah. 

Hal ini sejalan dengan ayat di dalam Surah Al-Imran ayat 191:

الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ​ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ‏ ١٩١

Artinya: 

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Pengetahuan akan konsep Tauhid Rububiyah pada seorang hamba, cenderung menjadikan seorang hamba menjadi individu ‘ulul albab’, yakni golongan manusia yang senantiasa mengingat Allah seraya meyakini bahwa Allah tidak menciptakan segalanya dengan sia-sia. Dengan demikian, terciptalah rasa “khauf” kepada Allah yang cenderung mendorong seseorang untuk senantiasa berhati-hati dalam bertindak. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.