Category Archives: Catatan Shalahuddin

Catatan Shalahuddin adalah sebuah sub kategori yang fokus menampung pengalaman-pengalaman para anggota Shalahuddin yang beraneka rupa. Jangan lewatkan pengalaman-pengalaman seru mereka.

Teruntuk Agni

Berita itu sampai kepadaku dengan cara yang kurang lebih sama dengan cara ia sampai kepada orang lain. Di siang hari yang terasa begitu panjang itu, aku memutuskan untuk rehat sejenak dari rutinitas dan membuka media sosialku. Kubuka timeline dan aku pun melihat video-video lawakan yang tidak berhasil menaikkan mood-ku, kritikan yang senantiasa diluncurkan terhadap pemerintah, […]

Melihat Kebhinekaan dalam Jama’ah Shalahuddin

Oleh: Fakhirah Inayaturrobbani Pengantar Jama’ah Shalahuddin (JS) merupakan lembaga dakwah kampus (LDK) intra kampus tingkat universitas yang diakui secara legal oleh Universitas Gadjah Mada. Suasana multikultural terasa kental di organisasi ini, sebab anggotanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, secara sadar JS meletakkan kemajemukan menjadi modal dasar organisasi yang dicantumkan dalam pasal D. Modal […]

Berhijab Syar’i: Sebuah Jalan Memaknai Kehidupan

Oleh: Virta Attirah Damananda Kemuslimahan JS UGM Saya adalah seorang muslimah. Apa makna dari pernyataan tersebut? Makna dari pernyataan tersebut adalah bahwa saya ber-istislam, alias berserah diri sepenuhnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Apa maksud dari “berserah sepenuhnya”? Maksudnya adalah bahwa saya meyakini kalau hanya Allah-lah yang sejatinya berkuasa atas alam semesta ini–Dialah yang menciptakan […]

Balada Coklat Cinta

Oleh: Izzuddin Robbani Ketua Tim Direktorat Nasional Jama’ah Shalahuddin UGM 1436-1437 H (D4 Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat, Sekolah Vokasi UGM, 2014) Siang itu dikala teriknya sinar matahari berada pada kondisi terpanasnya, kami dari Jama’ah Shalahuddin UGM yang diwakili oleh Ikhwan Rivani, Yoga Sulistiya, dan Izzuddin Robbani berkunjung ke kantor Syam Organizer yang berlokasi […]

Ketua Jama’ah Shalahuddin Bukan Tumbal Sejarah

Oleh: Abdullah Arif (Filsafat 2011) Ketua Jama’ah Shalahuddin 1435 H Menjadi ketua Jama’ah Shalahuddin adalah suatu hal yang berat. Engkau akan dikenakan beban sejarah masa lalu yang tidak ringan. Engkau juga akan dikenakan beban masa depan yang jauh lebih tidak ringan. Sedetik saja, setelah engkau mengucapkan sumpah, sudah puluhan orang berniat berbicara kepadamu untuk mengungkapkan […]

​2 Mei dan Segala yang Tak Lagi Seru

Oleh: Ahmad Naufal Azizi Departemen Kajian Strategis Jama’ah Shalahuddin UGM 2 Mei akan tetap seperti ini. Ia datang sebentar, membeberkan wacana pendidikan yang lebih baik, boleh jadi muncul aksi di satu-dua tempat, lantas kemudian pergi -hilang tanpa ada pemaknaan berarti. Tahun depan? 2 Mei boleh jadi datang lagi. Ya tentu dengan rutinitas sama seperti hari […]

HARI FILM NASIONAL :

Keberadaan film di Indonesia sudah ada sejak lama, bahkan sejak saat masa penjajahan. Tepatnya bermula sekitar tahun 1926. Sejarah dari dunia perfilman Indonesia terbilang cukup panjang dan berliku selain bersaing dengan film asing.  Kualitas sebuah film juga mempengaruhi minat penonton. Tahun 1980-an dapat dikatakan sebagai tahun keemasan bagi dunia perfilman Indonesia karena pada tahun ini […]

Apa yang Sudah Kita Tinggalkan untuk Anak Cucu Kita?

Oleh Yarabisa Yanuar Departemen Pelayanan dan Syi’ar Jama’ah Shalahuddin UGM Akhir zaman semakin larut, dunia semakin menjauh meninggalkan kita, dan akhirat semakin dekat mengejar kita. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan utusan terakhir kepada manusia akhir zaman pun kini jaraknya sudah semakin jauh dari kehidupan kita. Akhir zaman akan terus berjalan, tetapi apa yang […]

Tole, Mitos Kaum Muslimin dan Idul Adha

Oleh Fakhirah Inayaturrobbani Departemen Kajian Strategi Jamaah Shalahuddin “Le, sini, mari duduk sejenak, Pakdhe kangen sekaligus punya cerita. Sambil kita nikmati sayup-sayup angin semilir di musim yang aneh ini, yang sejenak hujan deras sejenak kemudian panas menyengat.” Tole, sebutan sayang untuk anak laki-laki dalam Bahasa Jawa. Anak laki-laki yang dimaksud itu pun mengangguk paham. Tanpa […]

Muslimahs Role as Peacemakers (1): An Introduction

Oleh Raka Nur Wijayanto (Sekretaris Umum Jamaah Shalahuddin) “There is disconnection between Islam as an emancipatory faith, patriarchy’s denial of Muslim women’s right and pluralist society’s obsession with blinkered stereotypes of Muslim women; seeing them only as subjugated victims. Patriarchy on the one hand and secular/modern versus the religious/traditional debates on the other: in both […]